Kemendukbangga: Angka stunting masih tinggi pengaruhi kualitas SDM RI

2 hours ago 2
...Investasi manusia adalah investasi jangka panjang

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menyoroti angka stunting di Indonesia yang masih tinggi, sehingga memengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Republik Indonesia (RI) yang masih rendah.

Oleh karena itu, Mendukbangga/BKKBN Wihaji mengemukakan pihaknya saat ini tengah fokus meningkatkan kualitas SDM RI, meski investasi tersebut tidak dapat dituai hasilnya dengan instan.

"Investasi manusia adalah investasi jangka panjang. Hasilnya baru tampak 15–20 tahun mendatang. Namun, inilah investasi yang sesungguhnya untuk masa depan bangsa," katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Wihaji mengemukakan, kualitas SDM RI masih timpang, mulai dari kemiskinan ekstrem yang belum tuntas, rata-rata lama sekolah masih di bawah sembilan tahun, dan jutaan tenaga kerja yang masih bertahan di sektor informal dengan upah rendah.

"Sejarah menunjukkan, negara yang gagal mengendalikan pertumbuhan penduduk selalu tertinggal dari sisi ekonomi," ujar dia.

Baca juga: Wamendukbangg: Pemerintahan Prabowo-Gibran fokus bangun kualitas SDM

Untuk itu, Kemendukbangga/BKKBN menempati peran strategis sekaligus krusial, meski selama ini lembaga yang baru saja bertransformasi menjadi kementerian ini bekerja di jalan yang sunyi.

Padahal, berdasarkan data, Indonesia pernah melakukan lompatan besar pada era program Keluarga Berencana (KB), dengan hasil yang nyata, yakni laju pertumbuhan penduduk turun ke 1,1 persen dengan TFR 2,1, capaian yang menjadikan Indonesia dua kali menerima United Nation Population Award.

Guru Besar Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Ascobat Gani juga pernah menyampaikan menunjukkan hasil kajiannya bahwa program KB mampu mencegah 80 juta kelahiran. Tanpa itu, populasi Indonesia bisa menembus 500 juta jiwa.

Data United Nations Population Fund (UNFPA) tahun 2025 bahkan mencatat, setiap Rp269,7 miliar yang diinvestasikan dalam program KB menghasilkan manfaat ekonomi hingga Rp22,9 triliun. Rasio keuntungan yang hampir mustahil disaingi investasi mana pun.

Baca juga: Mendiktisaintek: Sekolah Garuda adalah inkubator pemimpin Indonesia

Angka-angka itu memperlihatkan satu kesimpulan, bahwa pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga bukan beban anggaran, melainkan justru dapat menghemat keuangan negara.

Kemendukbangga/BKKBN, selama ini fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sejak calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita. Di tahap inilah, kualitas SDM ditentukan, termasuk risiko stunting yang memengaruhi kecerdasan, kesehatan, hingga produktivitas seseorang saat dewasa.

Baca juga: Pemerintah tambah anggaran hingga Rp330 miliar guna perluas akses KB

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD juga menjadi bagian penting dari strategi tersebut.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |