Kemendikdasmen: Penyaluran smartboard dukung pembelajaran mendalam

2 hours ago 2
Jadi papan interaktif, konten interaktif, pembelajaran yang inovatif, ini diharapkan akan memberikan pembelajaran yang lebih mendalam

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengatakan penyaluran interactive flat panel (IFP) atau smartboard bertujuan untuk mendukung penerapan pembelajaran mendalam (deep learning).

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen) Kemendikdasmen Gogot Suharwoto mengatakan papan interaktif merupakan bagian yang terpisahkan dalam proses pembelajaran yang interaktif dan mendalam.

“Jadi papan interaktif, konten interaktif, pembelajaran yang inovatif, ini diharapkan akan memberikan pembelajaran yang lebih mendalam, mendukung penerapan pembelajaran mendalam kepada anak-anak sehingga konsep-konsep yang diajarkan lebih mudah dipelajari, lebih mudah dipahami dengan bantuan teknologi,” kata Dirjen Gogot dalam tayangan SINIAR: Digitalisasi Pembelajaran di Jakarta, Senin.

Baca juga: Kemendikdasmen pastikan penyaluran smartboard IFP jangkau wilayah 3T

Pihaknya menilai penggunaan smartboard atau papan interaktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dapat membantu guru maupun murid dalam memahami materi-materi rumit yang memerlukan visualisasi maupun aplikasi interaktif.

Di samping itu, lanjutnya, kehadiran smartboard juga dapat mendukung penerapan metode pembelajaran mendalam karena fitur yang tersedia dapat mengakomodasi gaya belajar sejumlah murid yang memiliki kecenderungan auditori maupun visual.

“Smartboard ini juga mampu memberikan fasilitas supaya anak-anak dan guru bisa menyesuaikan kebutuhan apa yang mereka perlukan, bisa audio, video, gamification, virtual reality, augmented reality sehingga bisa mengakomodasi kebutuhan anak-anak yang memang memerlukan media-media khusus,” imbuhnya.

Baca juga: Kemendikdasmen wujudkan kelas interaktif lewat pemberian IFP

Oleh karena itu, pihaknya memastikan bahwa sebanyak 288 ribu sekolah yang sudah menerima smartboard saat ini akan memiliki kualitas pembelajaran yang lebih baik.

Jumlah angka tersebut, kata Gogot, juga termasuk wilayah terdepan, terluar, tertinggal (3T) di Indonesia

“Jadi digitalisasi bukan sekadar membagi alat, tapi memastikan mutu pembelajaran merata di seluruh Indonesia. Prinsipnya inklusif, adaptif, dan partisipatif. Semua anak berhak atas layanan pendidikan yang setara,” tegasnya.

Baca juga: Mendikdasmen pastikan pemberian smartboard tidak jadi program mangkrak

Menurutnya, digitalisasi pembelajaran kini menjadi salah satu pilar penting dalam mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.

“Dengan digitalisasi, kami ingin menutup learning loss, memperkuat literasi, sekaligus menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan zaman. Anak-anak kita tidak boleh tertinggal dari perkembangan teknologi dunia,” kata Gogot.

Baca juga: Wamendikdasmen: Digitalisasi pembelajaran bantu perkaya proses belajar

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |