Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) mengajak desa agar benar-benar memanfaatkan beragam program pemerintah yang saat ini mengalir ke perdesaan guna mendorong ekonomi lokal dan mempercepat pembangunan.
"Harapannya adalah nanti itu bisa kita manfaatkan semuanya dan ke depan bisa mempercepat pembangunan desa," kata Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDT Samsul Widodo saat membuka Sosialisasi Peluang Usaha Pasta Perwanaan Alami Tenun/Batik dalam Mendukung Pelestarian Warna Alami Indonesia yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Lebih lanjut Samsul menyampaikan program-program pemerintah yang dapat dimaksimalkan implementasinya oleh desa demi mempercepat pembangunan dan meningkatkan perekonomian di antaranya adalah program ketahanan pangan, ketahanan energi, Makan Bergizi Gratis, dan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
"Begitu besar juga untuk kegiatan, untuk pendidikan, kesehatan, Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih, ini juga ada di setiap desa dan kelurahan, jadi ini bisa dimanfaatkan," ucapnya.
Berikutnya, dia juga menyampaikan bahwa sejak tahun 2015 hingga 2025 total dana desa yang sudah dikucurkan pemerintah mencapai lebih dari Rp681 triliun, dengan alokasi sekitar Rp71 triliun setiap tahun.
Baca juga: DPR: Harus ada sinergi Kemendes-BGN pastikan MBG serap hasil BUMDes
Baca juga: Kemendes fokuskan anggaran 2026 untuk pendamping desa hingga stunting
Menurut Samsul Widodo, potensi itu harus dioptimalkan oleh segenap pihak di desa agar menjadi penggerak utama industrialisasi perdesaan.
Sebelumnya saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) DPP Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di Kantor Kemendes PDT, Jakarta, Senin (25/8), Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengaku optimistis Astacita keenam dari Presiden Prabowo Subianto dapat terwujud apabila semua pemerintah desa mengawal program-program pemerintah agar berjalan dengan baik.
"Kalau semuanya bergerak, Astacita keenam Bapak Presiden Prabowo, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemerataan kemiskinan, itu insya Allah bisa tercapai," kata Mendes Yandri.
Dia mencontohkan terkait dengan Makan Siang Bergizi Gratis, program tersebut perlu dikawal implementasinya oleh pemerintah desa karena berpotensi memberikan keuntungan besar kepada desa. Desa, kata dia melanjutkan, dapat berperan menjadi pemasok bahan baku Makan Bergizi Gratis.
"Putaran uang miliaran di desa berarti Bapak/Ibu sangat menentukan berhasil atau tidak berhasilnya Makan Siang Bergizi, program yang sangat mulia dari Bapak Presiden. Maka, Bapak/Ibu lah sebagai komandonya di desa," kata Yandri.
Sejalan dengan peluang itu, Mendes Yandri pun menekankan bahwa desa tidak boleh hanya menjadi penonton atau penikmat kesuksesan program-program pemerintah. Desa, ujarnya, harus berkontribusi menyukseskan program-program itu.
Baca juga: Kemendes tugaskan pendamping desa data praktik baik dana desa
Baca juga: Wamendes: Rekrutmen pendamping desa dilakukan pada akhir tahun
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.