Kemendagri perluas kerja sama kota cerdas di Forum ASEAN-Jepang

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memperluas peluang kerja sama kota cerdas (smart city) dalam The ASEAN-JAPAN Smart Cities Network High Level Meeting (Pertemuan Tingkat Tinggi Jejaring Kota Cerdas ASEAN-Jepang) yang diselenggarakan di Kota Takamatsu, Perfektur Kagawa, Jepang.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (Dirjen Bina Adwil) Kemendagri Safrizal Zakaria Ali selaku National Representative Indonesia untuk ASEAN Smart City Network (ASCN). Selain memimpin delegasi Indonesia, Safrizal juga berperan aktif sebagai pembina komunitas kota cerdas ASEAN melalui shepherd ASCN.

Dalam paparannya, Safrizal menekankan bahwa pengembangan kapasitas kota cerdas tidak bisa dilakukan secara parsial apalagi individual, namun harus melibatkan banyak pemangku kepentingan dan multi pendekatan dalam satu ekosistem. Demikian pula halnya pengembangan kota cerdas yang berjalan beriringan dengan upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perluasan investasi.

"Pemerintah Indonesia melalui Kemendagri terus berkomitmen penuh untuk mengembangkan skema kota cerdas melalui strategi kolaborasi, semangat ini tidak hanya di kancah lokal atau nasional, namun juga kolaborasi internasional sehingga mampu mengakselerasi maturasi kota cerdas di daerah," kata Safrizal dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Forum ini berlangsung untuk yang ketujuh kalinya, yang melibatkan delegasi negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), di antaranya Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam bersama Pemerintah Jepang serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nations Centre for Regional Development (UNCRD).

Selain memaparkan strategi dan pendekatan dalam mempercepat pengembangan kota cerdas di Indonesia, Safrizal juga menyampaikan perkembangan serta peluang implementasi kota cerdas pada beberapa pemerintah daerah (pemda).

"Saat ini kita sudah memiliki empat pemda yang tergabung dalam keanggotaan ASCN, yakni DKI Jakarta, Kota Makassar, Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Sumedang. Untuk ke depan, kita proyeksikan beberapa pemda, di antaranya Kota Surabaya sebagai smart industrial dan sea port city, Kota Semarang sebagai smart resilience city, Kota Palembang sebagai smart river city dan Kota Denpasar sebagai smart cultural city. Semua memiliki karakterisktiknya masing-masing," ujarnya.

Dia mengatakan kemitraan strategis antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara dengan Pemerintah Jepang pada gilirannya tidak semata membangun kerja sama yang mutualistik, namun juga diharapkan mampu mendukung terwujudnya stabilitas kawasan dan terbukanya peluang investasi.

"Selain tentunya ada berbagi pengalaman dan informasi, high level meeting di Jepang ini menjadi momentum untuk menegaskan peran dan posisi Indonesia di kawasan, secara khusus juga untuk meningkatkan peluang investasi terutama di ranah tata kelola perkotaan. Contoh paling sederhana adalah problem sampah di perkotaan yang membutuhkan dukungan investasi 18,4 miliar dolar hingga tahun 2040 sebagai bagian dari pengembangan infrastruktur hijau," tuturnya.

Baca juga: Ketua forum pertahanan ASEAN serukan hubungan erat atasi tantangan

Baca juga: Menko Airlangga ajak negara Indo-Pasifik dorong ekonomi global tumbuh

Baca juga: Menkum kampanyekan Protokol Jakarta di forum ASEAN

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |