Kediri (ANTARA) - Kementerian Perdagangan siap memfasilitasi penjualan produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ke pasar luar negeri, dengan ikut mengomunikasikan kepada perwakilan-perwakilan Indonesia di luar negeri.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Dyah Roro Esti Widya Putri mengemukakan Kota Kediri mempunyai produk yang cukup menarik seperti produk tenun ikat, yang bisa lebih dikembangkan lagi dan memiliki potensi ekspor ke pasar luar negeri.
"Kami melihat potensi untuk ekspornya. Kementerian Perdagangan bisa fasilitasi UMKM untuk ekspor. Dan ternyata ada beberapa produk di sini yang sudah ekspor ke Timur Tengah bahkan Singapura juga ada," katanya di sela meninjau sentra tenun ikat "Medali Mas" di Kelurahan Bandar Kidul, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat.
Baca juga: Wamendag dorong UMKM Kediri kembangkan produk bernilai tambah tinggi
Ia mengatakan, pemerintah berupaya agar produk-produk tersebut juga bisa makin dikenal di pasar internasional. Pemerintah siap mengomunikasikan dengan perwakilan RI di luar negeri.
"Kami bisa bantu komunikasikan dengan perwakilan RI di luar negeri, ada 33 negara. Kemudian juga aktif di business matching. Bagaimana UMKM pelaku usaha di Indonesia kita bisa link-kan ke pembeli luar negeri. Harapannya kita bisa bantu agar produk unggulan kebanggaan Kota Kediri dikenal di pasar Internasional, makin mendunia," ujarnya.
Dia juga menyebut, keberadaan Bandara Kediri sebenarnya juga bisa mempermudah produk tersebut dikirim ke tujuan, dengan tidak harus lewat beberapa kota lainnya.
Baca juga: Pemerintah catat lonjakan capaian perizinan UMKM bukti kemudahan usaha
Namun ia berharap hasil kerajinan tangan ini tetap dilestarikan, karena produk tenun ikat dari Kediri sudah ada sejak 1915. Proses pembuatan tenun itu dimulai dari benang kemudian menjadi barang siap jadi, siap jual.
"Jadi ini luar biasa. Ini sesuatu yang kami berharap bahwa dengan adanya regenerasi bagaimana agar yang masih muda produktif juga bisa diajarkan agar mereka bisa menenun sehingga di kemudian hari bisa dilestarikan," kata dia.
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.