Kemenag: Diperlukan implementasi digitalisasi di lingkungan pesantren

6 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Direktur pada Direktorat Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Basnang Said menyampaikan bahwa implementasi digitalisasi di lingkungan pesantren diperlukan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

"Terdapat sekitar 42.000 pondok pesantren di seluruh Indonesia dengan jumlah santri mencapai sekitar 4,6 juta jiwa. Jika dihitung dengan madrasah dan sekolah yang berada di bawah naungan pesantren, potensi jumlah santri mencapai sekitar 18 juta jiwa," kata Basnang saat acara peluncuran program CSR Huawei di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa.

Basnang mengatakan bahwa pesantren telah berpengalaman mencerdaskan kehidupan bangsa lewat sektor pendidikan sejak sebelum republik ini berdiri, namun hampir belum pernah ada pesantren demonstrasi ke negara.

Baca juga: Huawei luncurkan "Huawei I Do Care" untuk dukung visi Indonesia 2045

"Karena oleh kiai, para santri diajarkan bagaimana hidup sederhana. Hampir tidak pernah ada yang berdemonstrasi ke negara hanya karena tidak terpenuhi sarana prasarananya," kata Basnang.

Pada peringatan seabad Nahdlatul Ulama (NU), kata Basnang, terdapat 68 pesantren yang terungkap telah berdiri bukan hanya selama satu abad, melainkan berabad-abad lamanya; di antaranya bahkan telah berdiri sejak abad ke-14, jauh sebelum kedatangan Belanda di Indonesia pada abad ke-16.

Potensi pesantren ditopang dengan lima unsur utama, termasuk Kiai, dengan kapabilitas dan keahlian keagamaannya, didukung untuk menjalankan perannya sebagai pendidik secara baik.

Baca juga: Staf Ahli Menkomdigi ajak insan pesantren teladani sifat Rasulullah

Kemudian santri yang dilahirkan pesantren didukung untuk memberikan kontribusi signifikan bagi bangsa dan negara. Seperti Menteri Agama Nasaruddin Umar yang juga merupakan alumni pesantren di Sulawesi Selatan, kata Basnang.

Kemudian pembentukan karakter, dan juga dalam hal keilmuan dan keterampilan. Walaupun sebagian besar pondok pesantren terletak di daerah perdesaan, yang memiliki keterbatasan akses terhadap teknologi dan infrastruktur.

Dukungan terhadap kebutuhan pesantren dalam hal kelengkapan sarana prasarana dalam mengakses dunia digital menjadi fokus utama Kementerian Agama.

Baca juga: Anggota DPR RI ajak pesantren rawat Pancasila

Pada tahun 2024, tercatat bahwa Kemenag telah membantu digitalisasi 250 pesantren dari total 42.000 pesantren. Hal ini menunjukkan bahwa bantuan negara untuk digitalisasi pesantren terus diupayakan.

Kemenag pun menyambut baik ketika ada berbagai pihak swasta yang mau ikut bersama-sama dalam meningkatkan kualitas sarana dan prasarana digital di pondok pesantren melalui berbagai program dan inisiatif, termasuk Huawei pada Selasa petang tadi meluncurkan program bertajuk "Huawei I Do Care" ke 12 pesantren dan panti asuhan di 16 wilayah Indonesia.

Basnang berharap kolaborasi pihak swasta dapat membantu mewujudkan digitalisasi pesantren yang dicanangkan pemerintah melalui program di Kementerian Agama.

"Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun pesantren yang lebih berkualitas," kata Basnang Said.

Baca juga: Kolaborasi Jurnalis gelar Sanlat Ramadhan usung tema lingkungan-pangan

Baca juga: Kemenag rancang pendirian pesantren internasional

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |