Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membidik Republik Sudan sebagai hub ekspor produk perikanan ke Afrika, sebagai upaya memperluas pasar dan meningkatkan kerja sama ekonomi melalui pengiriman produk perikanan berkualitas tinggi ke negara-negara Afrika.
Kepala Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP Ishartini mengatakan bahwa pihaknya menjajaki kerja sama penjaminan mutu dan ekspor hasil perikanan dengan Pemerintah Sudan.
"Sudan memiliki historis hubungan bilateral yang erat dengan Indonesia, dan yang tidak kalah penting Sudan membuka peluang pasar bagi perikanan darat Indonesia seperti catfish, tilapia, gurameh dan seterusnya,” kata Ishartini dalam dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Ishartini mengaku bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Duta Besar Republik Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali di Jakarta.
Selain memiliki potensi pasar untuk produk perikanan air tawar, Sudan juga tertarik dengan obat dan pakan ikan.
"Tentunya ini peluang yang harus segera kita analisa untuk diversifikasi ekspor dari sektor kelautan dan perikanan,” tambah Ishartini.
Posisi geografis Sudan sangat strategis sebagai hub bagi negara-negara tetangganya yang tidak memiliki wilayah laut atau dikenal sebagai land-lock countries.
Keseluruhan jumlah penduduk Sudan dan land-lock countries sekitarnya lebih dari 200 juta jiwa dan menjadikan Sudan sebagai pintu masuk logistik termasuk produk perikanan.
"Saat diskusi kemarin Pak Dubes sampaikan bahwa Sudan ini seperti lokomotif bagi negara - negara di sekitarnya, peluang pasar perikanan sangat besar hanya saja memang eksportir perlu inisiatif untuk memulai penetrasi pasar Sudan dan sekitarnya,” kata Ishartini.
Selain kerja sama dalam membuka pasar ekspor perikanan Indonesia ke Sudan, pertemuan tersebut juga membahas peluang kerja sama penguatan kapasitas penjaminan mutu hulu - hilir.
Sudan menyatakan keinginannya bekerjasama pelatihan Inspektur Mutu serta manajemen/operasionalisasi sistem inspeksi hulu - hilir perikanan.
Sama seperti Indonesia, lanjut Ishartini, Sudan juga memiliki wilayah laut dan tentunya sektor perikanan mereka terus berkembang. Oleh karena itu, pihaknya menyambut positif usulan kerja sama penguatan kapasitas penjaminan mutu sesuai tusi Badan Mutu KKP.
"Tidak berapa lama lagi mereka akan menyampaikan usulan kerjasama secara resmi kemudian kita akan bahas bersama otoritas kompeten disana terkait pembentukan kerjasama,” imbuh Ishartini.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengingatkan bahwa melalui kerjasama di bidang kelautan dan perikanan diharapkan dapat mendatangkan keuntungan dan kemajuan bagi kedua belah pihak.
Utamanya sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang sangat besar potensi pengembangan baik melalui diversifikasi produk maupun perluasan akses pasar ke berbagai belahan dunia.
Selain itu mutu menjadi hal penting yang harus diperhatikan untuk menjamin konsistensi keberterimaan ekspor perikanan Indonesia.
Baca juga: KKP dukung produk UMKM perikanan agar tembus pasar ekspor
Baca juga: KKP dan BPOM sinergi tingkatkan ekspor perikanan ke Arab Saudi
Baca juga: KKP permudah ekspor perikanan lewat integrasi layanan SKP-HACCP
Baca juga: KKP ajak para "breeder" hasilkan ikan koi kualitas ekspor
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025