Kemenag Aceh tetapkan enam lokasi pengamatan hilal Ramadhan

3 hours ago 3
Pemantauan menggunakan teleskop astronomi serta beberapa instrumen lainnya

Banda Aceh (ANTARA) - Kanwil Kemenag Aceh menetapkan enam lokasi untuk melakukan pengamatan rukyatul hilal 1 Ramadhan 1446 hijriah/2025 masehi, tersebar di beberapa wilayah Aceh.

"Untuk pengamatan hilal dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama di Jakarta pada Jumat 28 Februari 2025," kata Kepala Kemenag Aceh, Azhari, di Banda Aceh, Kamis.

Adapun enam lokasi tersebut yakni observatorium Tgk Chiek Kuta Karang-Lhoknga Aceh Besar, Tugu 0 Km-Kota Sabang, Bukit Blang Tiron Perta Arun Gas-Lhokseumawe, pantai Lhok Geulumpang Kabupaten Aceh Jaya, POB Suak Geudubang Aceh Barat, dan pantai Nancala Teupah Barat, Simeulue.

Untuk pemantauan, Kemenag Aceh juga sudah menyiapkan enam teleskop astronomi Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang-Lhoknga, Aceh Besar, proses pengamatan terbuka untuk umum.

“Pemantauan menggunakan teleskop astronomi serta beberapa instrumen lainnya, dimulai setelah shalat Ashar pada Jumat (28/1), dan akan didahului dengan pemaparan posisi hilal yang disampaikan Tim Hisab Rukyat dan ahli astronomi Aceh," ujarnya.

Baca juga: PP Muhammadiyah tetapkan 1 Ramadhan 1446 H pada 1 Maret 2025

Dirinya menyampaikan, untuk pengumuman hasil pengamatan nantinya akan disampaikan langsung Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam sidang isbat, setelah menerima hasil rukyatul hilal se Indonesia.

“Maka dari itu, kita berharap kepada masyarakat untuk menunggu penetapan awal bulan Ramadhan 1446 H oleh pemerintah," katanya.

Azhari menambahkan, jika nantinya muncul perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan, maka jangan sampai merusak persatuan dan kesatuan antara umat Muslim, khususnya di Aceh.

Tetapi, jadikan perbedaan tersebut sebagai rahmah yang bermuarakan pada toleransi dalam pelaksanaan ibadah.

“Bila ada perbedaan, tetap saling menghargai dan menghormati, karena semua ada landasan masing-masing,” ujar Azhari.

Baca juga: Awal puasa Ramadhan 2025 versi Muhammadiyah, ini jadwalnya

Sementara itu, Ketua Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra menyatakan bahwa rukyat sendiri dilakukan oleh tim Kemenag dan beberapa tim dari ormas Islam maupun dayah/pesantren di seluruh Aceh.

Ia menjelaskan, bahwa pada saat rukyat nantinya ketinggian hilal berada 4,68 derajat di atas ufuk, dengan elongasi geosentrik bulan dan matahari sekitar 6,4 derajat serta elongasi toposentrik 5,4 derajat.

Lama hilal dapat dirukyat sekitar 22 menit setelah terbenam matahari, dengan cahaya bulan sudah 0,22 persen.

"Bagi yang ingin rukyat mandiri, dapat melihat ke barat dengan arah 263 derajat dengan ketinggian hilal 4,68 derajat ketika matahari terbenam, hingga 22 menit setelahnya,” demikian Alfirdaus.

Baca juga: Sidang Isbat awal Ramadhan digelar 28 Februari 2025

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |