Kemdiktisaintek-ESDM kerja sama percepat kemandirian energi nasional

1 month ago 6
Riset tentang bahan baku dan skema penyimpanan energi, seperti Battery Energy Storage System (BESS) yang dibutuhkan oleh ESDM sudah kami masukkan dalam program riset nasional

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai bagian dari rencana besar transisi energi nasional.

Hal tersebut diwujudkan dalam rapat strategis untuk merumuskan konsep implementatif elektrifikasi desa-desa melalui PLTS sebagai tindak lanjut arahan Presiden RI pada Selasa (29/7).

"Riset tentang bahan baku dan skema penyimpanan energi, seperti Battery Energy Storage System (BESS) yang dibutuhkan oleh ESDM sudah kami masukkan dalam program riset nasional. Ini bagian dari peran pendidikan tinggi dalam menjawab kebutuhan konkret pemerintah," kata Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto melalui keterangan di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Mendiktisaintek nyatakan komitmen bangun SDM dan riset energi nasional

Mendiktisaintek juga mendorong agar riset-riset dari universitas diarahkan untuk menjawab kebutuhan konkret pemerintah dalam sektor energi, pertanian, dan industri manufaktur.

Menanggapi hal tersebut, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan implementasi PLTS secara nasional dapat memberikan efisiensi biaya hingga 50 persen dibandingkan dengan pembangkit diesel atau BBM.

Rapat ini juga membahas skema hibrida antara produksi dalam negeri dan kebutuhan impor, peran koperasi desa sebagai pengelola operasional PLTS, serta kemungkinan dibentuknya entitas khusus untuk mengelola pembiayaan, implementasi, dan regulasi lintas sektor.

Program konversi kendaraan bensin ke listrik juga menjadi agenda penting, dimana pemerintah tengah menyiapkan pembaruan regulasi serta bantuan unit motor listrik untuk mendorong pertumbuhan bengkel-bengkel konversi di daerah terpencil.

Baca juga: Listrik desa, belajar dari proyek mangkrak hingga transformasi subsidi

Tak hanya itu turut dibahas pula elektrifikasi berbasis PLTS akan menjadi instrumen utama dalam mendukung program koperasi desa dan mobilisasi ekonomi hijau pada 80.000 desa, baik yang telah maupun belum dialiri listrik.

Diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengarahkan agar gerai dan moda transportasi pedesaan ditopang oleh listrik bersumber dari PLTS. Targetnya bukan hanya elektrifikasi, tetapi juga kemandirian energi.

Arahan Presiden tersebut menggarisbawahi kebutuhan daya hingga 100 Giga Watt (GW) untuk menjangkau seluruh desa. Skema yang dikembangkan mencakup seluruh desa, mengingat perlunya pemerataan akses dan efisiensi energi nasional.

Baca juga: Wamendes dukung Menteri ESDM percepat penyediaan listrik di desa

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |