Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang di Indonesia memproyeksikan adanya usulan kerja sama baru di bidang pertahanan dengan Indonesia di bawah kepemimpinan baru Perdana Menteri Sanae Takaichi.
“Masih terlalu dini untuk memutuskan apa pun terkait (kerja sama pertahanan), tetapi kami yakin bahwa pemerintahan Takaichi yang baru ingin mengusulkan kerja sama pertahanan baru dengan Indonesia,” kata Kuasa Usaha ad interim Jepang untuk Indonesia, Myochin Mitsuru, dalam Resepsi Hari Pasukan Bela Diri Jepang di Jakarta, Selasa.
Mitsuru menuturkan bahwa Indonesia, sebagai negara maritim seperti halnya Jepang, merupakan kekuatan besar yang berada di titik strategis di kawasan Indo-Pasifik, serta menjadi mitra strategis komprehensif Jepang yang berbagi nilai dan prinsip dasar.
Seiring dengan semakin kompleksnya situasi keamanan di kawasan tersebut, Mitsuru menyampaikan bahwa kerja sama antara Jepang dan Indonesia untuk menjaga perdamaian dan stabilitas menjadi semakin penting. Ia juga menyoroti pentingnya pertukaran di bidang pertahanan antara kedua negara yang telah berkembang secara signifikan.
Mitsuru kemudian membeberkan sejumlah kerja sama bidang pertahanan antar kedua negara yang semakin intensif.
Pertama, kehadiran Menteri Pertahanan Jepang saat itu, Gen Nakatani, di Indonesia untuk melakukan pertemuan tingkat dengan Menteri Pertahanan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin. Kemudian pada Sabtu (1/11) Menteri Pertahanan Jepang yang baru, Shinjiro Koizumi juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Sjafrie di Malaysia.
Kedua, partisipasi pasukan Bela Diri Jepang (Japan Self-Defense Force/JSDF) pada latihan gabungan multinasional terbesar Indonesia, Super Garuda Shield, yang diselenggarakan dari Agustus hingga September tahun ini. Partisipasi Jepang di tahun ini menjadi partisipasi yang keempat sejak 2022.
“Sorotan terbesar dari latihan ini adalah keterlibatan aset dari Pasukan Bela Diri Maritim dan Udara Jepang, yaitu Kapal Angkut Osumi dan Pesawat Angkut C-130, yang turut mendukung pelaksanaan latihan, selain partisipasi dari Pasukan Bela Diri Darat Jepang. Total personel yang berpartisipasi melebihi 600 orang,” ucap Mitsuru.
Kuasa Usaha yang baru bertugas selama satu bulan di Indonesia ini, juga menyoroti pertukaran antar masyarakat yang terus berlanjut.
Salah satunya melalui program pendidikan bagi taruna TNI untuk menempuh pendidikan di National Defense Academy of Japan, yang dimulai sejak tahun 1998. Selain itu, ada pula personel militer Indonesia yang tengah menempuh pendidikan program magister dan doktoral di National Institute of Defense Studies.
“Kehadiran mereka menjadi salah satu pilar dalam pengembangan hubungan antara kedua negara dan mewakili generasi pemimpin berikutnya … Kami menantikan peran aktif mereka yang berkelanjutan sebagai jembatan hubungan pertahanan Jepang-Indonesia,” kata Kuasa Usaha Mitsuru.
Baca juga: Kemhantegaskan soliditaskerja sama pertahanan RI--Jepang
Baca juga: Indonesia–Jepang memperkuat kolaborasi pengembangan SDM industri
Baca juga: Indonesia-Jepang kerja sama perkuat sektor pariwisata dan perhotelan
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































