Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Maman Imanul Haq meminta pemerintah mereformasi standar keselamatan panti jompo di Indonesia.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Maman menyampaikan bahwa sistem keselamatan terhadap fasilitas panti jompo harus optimal, berkaca dari meninggalnya 16 lansia karena kebakaran yang melanda Panti Jompo Werdha Damai, Manado, Sulawesi Utara pada Minggu (28/12).
"Standar keselamatan kebakaran, kelaikan bangunan, jalur evakuasi serta kesiapsiagaan petugas harus dipastikan berjalan secara nyata, bukan sekadar formalitas," ucapnya.
Tragedi yang menimpa para korban, kata Maman, menjadi peringatan serius untuk Komisi VIII DPR RI mendorong evaluasi menyeluruh terhadap seluruh panti jompo dan panti sosial, baik milik swasta maupun negara.
Maman juga mendukung aparat untuk mengusut tuntas penyebab terjadinya kebakaran secara transparan, termasuk kemungkinan adanya kelalaian atau pelanggaran standar keselamatan hingga lemahnya pengawasan.
Selain itu, pentingnya penguatan koordinasi lintas sektor, menurut Maman, dapat menyusun kebijakan perlindungan lansia yang lebih komprehensif.
Koordinasi lintas sektor, tutur Maman, menekankan hubungan Kementerian Sosial, pemerintah daerah, dinas pemadam kebakaran, dan pengelola panti bersinergi bersama menjaga tata kelola yang baik terhadap sistem keselamatan panti jompo.
"Kehadiran negara harus dimulai sejak pencegahan dengan sistem perlindungan yang kuat bagi kelompok rentan, khususnya para lansia," ucapnya.
"Kami sangat berduka atas wafatnya para lansia akibat kebakaran di panti jompo. Mereka adalah kelompok paling rentan yang seharusnya mendapatkan perlindungan maksimal," tutur Maman melanjutkan.
Sebelumnya, Panti Jompo Werdha Damai mengalami kebakaran yang terjadi sekitar pukul 20.25 WITA. Api dengan cepat melalap sebagian besar bangunan.
Sejumlah korban diduga tidak sempat menyelamatkan diri karena keterbatasan kondisi fisik. 16 lansia di Panti Jompo Werdha Damai menjadi korban atas insiden kebakaran tersebut.
Seluruh jenazah korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Manado untuk proses identifikasi. Sementara itu, korban luka-luka menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Manado, dan Rumah Sakit Awaloei Manado.
Baca juga: Jasad 15 korban kebakaran Panti Werdha Damai Manado tak dapat dikenali
Baca juga: Adik Presiden Prabowo salurkan bantuan untuk Panti Werdha terbakar
Pewarta: Benardy Ferdiansyah/Muhammad Rizki
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































