Kasus influensa di Mataram melonjak, capai 2.700 kasus pada Oktober

1 month ago 10
Lonjakan temuan kasus influenza tersebut terjadi akibat perubahan cuaca dari musim panas ke musim hujan yang memicu penularan penyakit saluran pernapasan

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat kasus influenza selama Oktober 2025 atau sebulan terakhir sebanyak 2.700 kasus atau mengalami peningkatan 1.000 kasus dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang rata-rata sekitar 1.700 kasus.

"Lonjakan temuan kasus influenza tersebut terjadi akibat perubahan cuaca dari musim panas ke musim hujan yang memicu penularan penyakit saluran pernapasan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Emirald Isfihan di Mataram, Selasa.

Menurutnya, lonjakan kasus influenza sebanyak 1.000 kasus itu terjadi pada jenis influenza tipe A. Kasus influenza A memiliki gejala serupa dengan flu biasa, tapi durasinya lebih lama dan demamnya lebih tinggi.

Kasus influenza ada beberapa tipe yakni tipe A, B, C, dan D. Tapi yang paling banyak terjadi kasus influenza A, karena penularannya lebih cepat serta bisa dari manusia dan binatang.

Baca juga: Kemenkes buat kajian agar vaksinasi influenza masuk program nasional

Dengan peningkatan signifikan itu, pihaknya minta masyarakat tetap tenang dan menjaga pola hidup sehat serta segera memeriksakan diri ke puskesmas jika mengalami gejala demam, batuk, serta pilek berkepanjangan.

"Meskipun, pada dasarnya influenza A sama seperti influenza biasa, akan tetapi masyarakat harus waspadai dan jika sakit perlu banyak istirahat," katanya.

Ia mengatakan peningkatan kasus influenza tersebut bukan hanya berdasarkan laporan puskesmas, melainkan juga hasil deteksi tim lapangan Dinkes di sejumlah lokasi yang memiliki banyak aktivitas komunitas, misalnya di sekolah, pondok pesantren, dan asrama.

Baca juga: Apa itu influenza A?

Dari hasil kunjungan tim ke komunitas tersebut, lanjut dia, penderita influenza A banyak ditemukan di lokasi tersebut dan langsung mendapat penanganan medis.

"Kami mengimbau masyarakat yang mengalami gejala influenza untuk beristirahat di rumah, agar mempercepat pemulihan dan mencegah penularan lebih luas dan menggunakan masker jika berinteraksi dengan orang lain," katanya.

Di sisi lain Emirald menambahkan influenza A bukan merupakan COVID-19 seperti yang pernah mewabah beberapa tahun lalu.

"Kami mengimbau masyarakat tidak panik, sebab influenza tipe A masih tergolong penyakit ringan jika ditangani dengan benar," katanya.

Baca juga: Waspada kasus Influenza, kenali empat jenis virus penyebabnya

Pewarta: Nirkomala
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |