Jinan (ANTARA) - Film animasi populer "Ne Zha 2" tidak hanya memikat para penonton di bioskop, tetapi juga menginspirasi sebuah desa di Provinsi Shandong, China timur, untuk membuat karya seni mural masif. Mural tersebut menarik para pengunjung untuk mengabadikan dan membagikan foto-foto pemandangan yang semarak itu di Internet.
Karya seni berukuran raksasa ini, yang menampilkan tokoh protagonis Ne Zha dan kawannya, Ao Bing, serta elemen lainnya seperti kepala naga raksasa, dilukis di sisi sebuah rumah di pedesaan dan telah menjadi viral di media sosial.
Shen Yanshuang, yang pulang ke desa dekat Kota Zibo untuk mengunjungi orang tuanya selama liburan Festival Musim Semi baru-baru ini, sangat terkejut saat melihat karya seni dinding ini.
"Saya telah menonton filmnya bersama anak saya sebelum kami pulang ke desa, lalu melihat lukisan raksasa di sebuah dinding di sana," tuturnya, seraya menambahkan bahwa dia dengan antusias membagikan cerita tersebut secara daring kepada kerabat dan teman-teman, dan menerima banyak sekali like.
"Dokumen sentral No. 1" China tahun 2025 yang diterbitkan pada Minggu (23/2) menyebutkan bahwa China akan memajukan integrasi mendalam antara budaya dan pariwisata pedesaan serta memulai proyek percontohan untuk memberdayakan revitalisasi desa melalui industri budaya.
Desa Shenjia, tempat mural itu berada, giat mempromosikan proyek-proyek budaya dan seni untuk meningkatkan daya tarik desa serta memperbaiki lingkungan hidup bagi warganya, kata Shen Zhongqiu, ketua Partai desa.
"Pengenalan seni mural tidak hanya membuat penduduk desa merasa bangga, tetapi juga memperkuat rasa percaya diri dan harapan mereka terhadap revitalisasi desa," kata ketua Partai itu.
Mural, yang telah mengubah desa tersebut menjadi hotspot wisata lokal, merupakan bagian dari tren yang lebih luas di seluruh China, yang mempromosikan revitalisasi pedesaan melalui berbagai upaya termasuk seni dan budaya.
Di Kota Madianzi, yang terletak di wilayah Lixin, Provinsi Anhui, China timur, terdapat mural besar yang menampilkan elemen-elemen budaya tradisional. Salah satunya adalah Wuqinxi, yang juga dikenal sebagai Latihan Lima Binatang, yang diciptakan lebih dari 1.800 tahun silam. Selain itu, mural ini juga menggambarkan keindahan lanskap pedesaan, seperti hamparan sawah.
Mural-mural ini, yang luasnya lebih dari 6.000 meter persegi termasuk lukisan tiga dimensi (3D) dan lukisan malam yang berpendar, menarik 350.000 pengunjung dan menghasilkan pendapatan sekitar 640.000 yuan (1 yuan = Rp2.249) atau setara 89.261 dolar AS (1 dolar AS = Rp16.303) untuk bisnis lokal sejauh ini.
"Pada akhir pekan, jumlah wisatawan menembus 2.000 orang per hari," kata Ren Qianqian, kepala kota itu.
Sun Hao, seorang warga berusia 24 tahun yang kembali ke kota tersebut untuk membuka sebuah toko swalayan, menyaksikan secara langsung manfaat ekonomi dari mural-mural ini.
Sun menuturkan bahwa dulu, penjualan di akhir pekan mencapai lebih dari 200 yuan per hari, namun kini omzetnya meningkat sepuluh kali lipat.
"Arus masuk wisatawan mendorong munculnya restoran dan pedagang kaki lima baru, menumbuhkan suasana yang semarak dan ramai," tambahnya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025