Batam (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Kapolda Kepri) Irjen Pol. Asep Safrudin memastikan insiden kebakaran kapal tanker MT Federal II di galangan milik PT ASL Shipyard Tanjung Ucang diselidiki untuk mengetahui penyebabnya.
Kebakaran tersebut menyebabkan 28 pekerja menjadi korban, di mana 10 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 18 lainnya luka-luka.
"Arahan dari Pak Kapolda untuk dilakukan penyelidikan insiden ini," kata Kapolresta Barelang Kombes Pol. Zaenal Arifin usai mendampingi Kapolda Kepri mengecek lokasi kebakaran di PT ASL Shipyar, Kota Batam, Rabu.
Zaenal bersama Kapolsek Batu Aji AKP Raden Bimo Dwi Lambang mendampingi langsung Kapolda Kepri yang mengecek lokasi kebakaran. Dalam pengecekan tersebut, juga digali keterangan dari pihak perusahaan.
Menurut dia, penyelidikan kebakaran ini ditangani oleh jajaran Polresta Barelang di-back up oleh Polda Kepri.
"Tim penyidik Polresta Barelang bersama dengan Labfor Polri ke tempat kejadian perkara setelah pihak safety perusahaan menyatakan area kebakaran sudah clear," katanya.
Baca juga: Kapal tanker MT Federal II terbakar di galangan ASL
Menurut dia, saat ini situasi di galangan tempat kapal MT Federal II yang terbakar saat proses docking masih dalam kondisi pendinginan pascakebakaran, sehingga penyidik belum bisa untuk melakukan penyelidikan di tempat kejadian.
Adapun kebakaran kapal MT Federal II itu terjadi Rabu subuh sekitar pukul 04.00 WIB. Ini merupakan kejadian yang kedua kalinya, setelah sebelumnya pada 24 Juni 2025, kebakaran melanda kapal yang sama, menewaskan empat orang pekerja dan lima orang lainnya luka-luka.
Peristiwa kebakaran yang pertama ini telah dinyatakan kepolisian ada unsur kelalaian dari subkontrak PT ASL Shipyard. Dua petugas di bidang healthy, safety dan environment (HSE) ditetapkan sebagai tersangka.
Zaenal menyebut peristiwa kebakaran kali ini terbilang besar dari sisi jumlah korban. "Untuk kejadian kali ini jumlah korbannya lebih banyak," katanya.
Perwira menengah Polri itu mengatakan pihaknya masih terus melakukan pengecekan ulang data korban untuk memastikan jumlah korban.
Saat ini seluruh korban telah dievakuasi ke empat rumah sakit berbeda, yakni RSUD Embung Fatimah, RS Mutiara Aini, RS Elizabeth dan RS Graha Hermin.
Zaenal menambahkan pihaknya saat ini tengah fokus dalam menangani korban, memastikan seluruhnya mendapat penanganan terbaik secara medis maupun kepastian pertanggungjawaban perusahaan.
Baca juga: Disnakertrans Kepri dalami sebab kapal tanker terbakar di Batam
Baca juga: Kapal tanker terbakar di Batam, tujuh pekerja jadi korban
Baca juga: 6 kapal dikerahkan mengevakuasi kapal tanker kandas di perairan Batam
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.