Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dan Pemerintah Negara Bagian Sarawak, Malaysia, membahas sejumlah peluang kerja sama strategis, khususnya di bidang ekonomi dan konektivitas antarnegara.
"Kami hari ini melakukan pertemuan bersama Deputy Premier Sarawak, Datuk Amar Haji Awang Tengah beserta rombongan dari Pemerintah Sarawak, Malaysia untuk memperkuat hubungan bilateral yang saling menguntungkan, terutama di kawasan perbatasan," kata Gubernur Kalbar, Ria Norsan di Pontianak, Selasa.
Norsan menyampaikan pertemuan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan sinergi antara Kalbar dan Sarawak dalam berbagai sektor. Salah satu fokus utama adalah penguatan konektivitas darat dan udara guna mendukung mobilitas barang dan orang, serta membuka peluang perdagangan lintas negara.
"Kami melihat potensi besar di wilayah perbatasan, dan kerja sama ini akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat di kedua wilayah. Konektivitas yang baik akan memperkuat rantai pasok, pariwisata, hingga investasi," tuturnya.
Baca juga: Bea Cukai perketat pengawasan impor di perbatasan Jagoi Babang
Gubernur Norsan memaparkan potensi besar Kalbar sebagai wilayah yang strategis untuk kerja sama lintas batas. Ia menyebut Kalbar memiliki infrastruktur penting seperti Pelabuhan Internasional Kijing di Mempawah, yang merupakan deep sea port terbesar di Kalimantan.
Kemudian ada kawasan industri unggulan di Ketapang dan Landak yang fokus pada pengolahan alumina, kelapa sawit, dan karet.
"Kami juga memiliki dukungan infrastruktur udara seperti Bandara Supadio di Pontianak dan Bandara Singkawang yang segera beroperasi. Selain itu, tersedia Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Aruk, Entikong, dan Badau, yang dilengkapi dengan Terminal Barang Internasional untuk mempermudah distribusi logistik," katanya.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.