Junta Myanmar hancurkan seratusan pusat operasi "online scam"

2 hours ago 2

Istanbul (ANTARA) - Otoritas junta Myanmar mulai membongkar seratusan bangunan tempat tinggal yang digunakan sebagai pusat operasi penipuan daring (online scam) di sejumlah daerah di negara tersebut.

Menurut otoritas penerangan Myanmar dalam pernyataannya di akhir pekan lalu, 101 bangunan telah dihancurkan dan 47 lainnya akan dibongkar dalam beberapa hari ke depan.

Bangunan yang dibongkar tersebut kerap dioperasikan oleh sindikat kriminal yang mempekerjakan orang asing -- sebagian besar dari mereka mengaku jadi korban perdagangan orang dan dipaksa bekerja dalam skema penipuan daring yang mengincar korban di seluruh dunia.

Otoritas Myanmar menegaskan komitmen mereka untuk berkoordinasi aktif dengan negara tetangga, negara di kawasan, maupun organisasi internasional untuk mengenali dan menahan pihak-pihak yang terlibat di sentra penipuan daring.

Penyelidikan dan penahanan terhadap warga asing yang terkait dengan operasi penipuan daring juga berlangsung, kata otoritas penerangan Myanmar.

Secara terpisah pada Senin, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korea Seatan Cho Hyun di Phnom Penh untuk membahas kerja sama melawan penipuan daring di Kamboja, demikian laporan Yonhap.

Pembicaraan tersebut dilangsungkan setelah seorang mahasiswa Korsel dilaporkan disiksa hingga tewas oleh sebuah sindikat penipuan daring di Kamboja usai diiming-imingi tawaran kerja palsu di sana.

Insiden ini memicu penyelidikan berskala nasional di Korsel dan mendorong Seoul untuk bertindak semakin intensif dalam upaya menanggulangi kejahatan lintas batas.

Dalam pertemuan tersebut, pejabat kedua negara sepakat memperkuat kemitraan strategis dalam mengatasi penipuan lintas batas dan meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, demikian laporan Khmer Times.

PM Kamboja juga memastikan kepada Menlu Korsel bahwa keselamatan dan keamanan WN Korsel yang tinggal dan bekerja di Kamboja akan tetap menjadi prioritas bagi Phnom Penh.

Sementara itu, sebuah gugus tugas yang berbasis di Kamboja untuk menyelidiki jaringan penipuan daring yang mengincar WN Korsel diluncurkan pada Senin.

Hal tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti hasil pertemuan antara PM Manet denan Presiden Korsel Lee Jae Myung di Kuala Lumpur, bulan lalu.

Sumber: Anadolu

Baca juga: KBRI Yangon temukan 144 WNI jadi korban sindikat TPPO di Myanmar

Baca juga: Menlu: RI dukung upaya ASEAN tingkatkan keterlibatan atasi isu Myanmar

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |