Beijing (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing menggelar acara "Indonesia Connect 2024: Unlocking Opportunities in Business, Investment and Tourism" di Chengdu, ibukota Procinsi Sichuan, China.
Acara tersebut bertujuan untuk memperkenalkan peluang kerja sama ekonomi, perdagangan, investasi, pariwisata dan "people-to-people" antara Indonesia dan provinsi Sichuan.
Selain itu, acara tersebut dilakukan sebagai persiapan pembukaan Konsulat Jenderal RI di Chengdu sebagaimana pernah disampaikan oleh mantan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Hubungan bilateral kita semakin kuat, ditandai dengan kerja sama konkret dalam bidang energi terbarukan, industri hilir, ekonomi digital, dan pariwisata," kata Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun saat memberikan sambutan di Chengdu pada Selasa (17/12) seperti pernyataan tertulis yang diterima Antara di Beijing pada Kamis.
"Kami harap dengan konsulat baru di Chengdu dalam waktu tidak lama lagi, akan semakin mendekatkan hubungan antara kedua pihak," kata Dubes Djauhari Oratmangun menambahkan.
Acara "Indonesia Connect 2024" juga dihadiri oleh Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (Chinese People’s Political Consultative Conference atau CPPCC) provinsi Sichuan Xu Weilin, Dewan Promosi Perdagangan Internasional China (China Council for the Promotion of International Trade atau CCPIT) provinsi Sichuan Fan Jun, serta sekitar 180 pelaku bisnis dari Indonesia dan China.
"Chengdu adalah gerbang ekonomi China bagian barat dengan pertumbuhan positif perdagangan bilateral antara Indonesia dan provinsi Sichuan yang mencapai 2,4 miliar dolar AS pada 2023. Selain itu investasi China ke Indonesia terus meningkat, dengan realisasi lebih dari 6 miliar dolar AS hingga kuartal ketiga 2024," ungkap Dubes Djauhari.
Dalam acara tersebut juga disampaikan sejumlah potensi kerja sama ekonomi termasuk dari Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Beijing Yulian Wihantoro yang menjelaskan prospek pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2025 mencapai 5,6 persen.
Sedangkan Atase Imigrasi KBRI Beijing Herawan Sukoaji memaparkan soal kebijakan Golden Visa yang memudahkan proses visa bagi investor dan pelaku bisnis Tiongkok.
Kemudian ada juga pengalaman dari para pelaku usaha seperti Song Junrui yang mewakili Sichuan CRUN Co., Ltd. memaparkan mengenai keberhasilan investasi bidang energi terbaharukan di Indonesia.
Selanjutnya ada Huang Zhiwei dari CiDi Intelligent Driving Technology Co., Ltd yang menjelaskan mengenai CiDi Inc. bersama TransJakarta dan penyedia layanan operasi Damri akan melakukan kerja sama proyek bus listrik cerdas untuk PT TransJakarta serta rencana investasi pengembangan teknologi kendaraan listrik pintar untuk transportasi publik dan pertambangan.
Selain itu dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Kawasan Industri Jorong dengan China National Chemical Engineering Co. Ltd, dan PT. Berkah Gifting Untukmu dengan Happiness Unlimited Technology (HK) Limited and PT. Asiatronic Indo Makmur untuk rencana kerja sama bisnis di bidang kimia, manufaktur dan teknologi tinggi.
Masih ada juga pameran berbagai produk eskpor Indonesia yang telah masuk pasar China antara lain produk sarang burung walet Rancy Bird Nest oleh perusahaan Chengdu Swiftex Imp & Exp Co., Ltd.
Ditambah dengan camilan Indonesia seperti kerupuk Papatonk, snack Nabati, Get Git, Deka, dan Tostos. Dilakukan pula promosi kopi Mandailing oleh Citi Kopi Club dan Alamiko dengan pengolahan langsug oleh barista Anthony Liu.
Acara tersebut juga menyuguhkan berbagai pertunjukan seni antara lain tari tradisional Indonesia seperti tari Merak, tari Lenggang Nyai, tari Badindin dan tari Minang Gembira yang dibawakan oleh Sanggar Tari Yingde dengan seluruh penari adalah warga negara China.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024