Vientiane (ANTARA) - Layanan penumpang lintas perbatasan di jalur kereta China-Laos telah beroperasi selama dua tahun, membantu meningkatkan infrastruktur, pergerakan lintas perbatasan, dan pembangunan ekonomi di Laos.
Jalur Kereta China-Laos memulai layanan penumpang lintas perbatasan pada 13 April 2023.
Sejak pembukaannya, jalur kereta China-Laos telah mengangkut lebih dari 480.000 penumpang lintas perbatasan dari 112 negara dan kawasan, yang secara signifikan meningkatkan konektivitas regional dan memfasilitasi perjalanan yang lebih nyaman antara Laos dan China serta antara Laos dan seluruh dunia, demikian menurut sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Laos-China Railway Co., Ltd. (LCRC) pada Minggu (13/4).
Bagi banyak orang, layanan penumpang lintas perbatasan berfungsi sebagai sebuah jembatan menuju peluang baru, termasuk dalam bidang pendidikan.
Seorang ayah berusia 43 tahun mengatakan bahwa dia kini sedang mempertimbangkan untuk mengirim anaknya belajar di China karena kereta membuat pendidikan di luar negeri menjadi jauh lebih mudah. Ia mengatakan transportasi yang terjangkau dan nyaman memungkinkan perjalanan yang lebih lancar antara Laos dan China dan dengan akses yang lebih baik, dia akan bisa lebih sering mengunjungi anaknya.
"Sebelum kereta itu ada, perjalanan lintas perbatasan memakan waktu terlalu lama atau terlalu mahal. Namun kini, waktu tempuh yang lebih singkat dan harga yang lebih terjangkau menjadikannya pilihan yang lebih layak. Selain itu, jalur kereta China-Laos berkontribusi pada peningkatan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, dan konektivitas yang lebih kuat antara Laos dan China. Saya yakin hal ini membuka peluang baru untuk pendidikan, bisnis, dan pertukaran budaya, yang akan sangat bermanfaat bagi generasi muda kita," katanya.
Dengan menawarkan moda transportasi yang nyaman, layanan penumpang lintas perbatasan membantu mendorong pertumbuhan bisnis setempat, menarik investasi, dan memperkuat industri pariwisata.
"Menurut saya, kereta itu telah meningkatkan ekonomi setempat dengan meningkatkan pariwisata, menarik investasi asing, dan menciptakan peluang bisnis baru. Dengan konektivitas yang lebih baik, Laos menjadi lebih mudah diakses sehingga menarik minat pengunjung dan investor. Saya benar-benar yakin bahwa jalur kereta tersebut membawa harapan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan akan membantu Laos berkembang menjadi pusat regional untuk perdagangan dan pariwisata," ujar Chanhsamay, seorang pedagang makanan kaki lima di Provinsi Luang Prabang, Laos kepada Xinhua.
Pada 2024, jumlah pengunjung asal China meningkat menjadi 1.048.034 dari 641.314 pada 2023, menurut Kementerian Informasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Laos.
Angthong, seorang penduduk Vientiane, ibu kota Laos, mengatakan "Saya berharap jalur kereta China-Laos terus berkembang dan meningkat. Saya berharap rute akan bertambah dan frekuensi kereta meningkat, sehingga kami dapat menumbuhkan ekonomi kami seiring dengan perkembangan jalur kereta tersebut."