Jakarta (ANTARA) - Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur memberikan pelatihan barista untuk 20 penyandang disabilitas yang ingin mengasah keterampilan baru di lapangan pekerjaan.
"Alhamdulillah kita sudah mulai lagi untuk kegiatan kejuruan khusus kelas disabilitas. Ini perlu dicatat. Angkatan kedua ini ada 20 orang untuk kegiatan kejuruan disabilitas yaitu barista," kata Kepala PPKD Jakarta Timur Teguh Hendarwan.
Hal itu disampaikan usai membuka program pelatihan kerja reguler angkatan II di Gedung PPKD, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu.
Teguh menyebutkan, terdapat kejuruan lain di PPKD Jakarta Timur untuk penyandang disabilitas, yakni "digital marketing". Sarana dan prasarana di PPKD juga didukung untuk mempermudah disabilitas memahami setiap materi dan praktik pelatihan.
"Kita juga tadi ada juru bicara bahasa isyarat. Nah itu yang memberikan informasi. Lalu ada gedung yang kita khususkan untuk disabilitas 'learning center'," ujar Teguh.
Baca juga: Wali Kota Jakbar minta pendatang baru segera lapor ke RT/RW
Selain itu, Teguh menyebutkan, pihaknya juga berhasil mencetak disabilitas dengan keterampilan operator komputer sesuai dengan kebutuhan.
"Mereka tahun 2023 yang kemarin itu mereka bekerja. Ada yang di Alfamart, bahkan sekitar itu ada sekitar 10 orang yang bekerja di tempat. Itu lulusan PPKD Jakarta Timur," katanya.
Adapun PPKD Jakarta Timur (Jaktim) menargetkan jumlah peserta pelatihan kerja pada 2025 sebanyak 2.000 orang dan di antaranya terdapat peserta tambahan yang merupakan para pelaku tawuran.
Baca juga: Pelatihan MTU diprioritaskan untuk kawasan kumuh
Dari jumlah 2.000 orang yang akan menjalani pelatihan itu, pihaknya menargetkan sekitar 70 persennya atau 1.400 orang akan mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang telah menjalin kerja sama dengan PPKD Jaktim.
Kelas kejuruan pelatihan kerja reguler di PPKD Jakarta Timur, antara lain pariwisata, bisnis manajemen, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), tata kecantikan, bahasa, elektronik, otomotif, pariwisata dan las. Waktu pelatihan sekitar 30-70 hari sesuai kejuruan.
Sedangkan kejuruan yang dilaksanakan menggunakan "Mobile Training Unit" (MTU) antara lain Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), otomotif, fesyen, tata kecantikan, pariwisata dan refrigerasi, dengan waktu pelatihan 20 hari.
Baca juga: Puluhan pelaku tawuran di Jaktim ikuti pelatihan kerja
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025