Jakbar hemat biaya dan tekan emisi lewat energi baru terbarukan

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat berhasil menghemat biaya serta menekan emisi karbon dengan menerapkan energi baru terbarukan (EBT).

Kepala Suku Bagian (Kasubag) Tata Usaha (TU) Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Barat, Nur Kholis menyebutkan, penerapan EBT itu nampak dalam pembangunan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di enam lokasi.

"Di tahun ini akan membangun dua lokasi baru pemanfaatan PLTS," kata Nur Kholis di Jakarta, Selasa.

Dari pemanfaatan PLTS yang sudah ada, pihaknya mendapatkan hasil penghematan sejumlah rata-rata Rp1.000.000-Rp5.000.000 per triwulan untuk masing-masing lokasi dan mengurangi emisi gas sejumlah rata-rata 1-5 ton Co2 per triwulan.

Baca juga: Jakpus gandeng berbagai pihak untuk tingkatkan efisiensi energi

Menurut dia, target pengembangan EBT yang tinggi mensyaratkan kontribusi pihak swasta dan masyarakat umum serta dibutuhkan iklim investasi yang mendukung percepatan pemanfaatan EBT.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi maka Kebijakan Energi Nasional (KEN) disusun dengan berdasarkan pada prinsip berkeadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan guna mendukung terciptanya kemandirian energi dan ketahanan energi nasional.

"Implikasi dari kebijakan ini adalah perlunya diversifikasi energi untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri. "Salah satunya dengan mengembangkan EBT," kata dia.

Baca juga: Pemkot Jakbar targetkan sekolah gunakan PLTS

Karena itu, dengan perspektif energi sebagai modal pembangunan, EBT memiliki peranan penting dalam mendorong sistem ekonomi hijau, berkelanjutan dan rendah karbon.

"Pembangunan dengan kesadaran jangka panjang ini sudah jadi tren pembangunan di seluruh dunia, menyikapi semakin naiknya populasi, kebutuhan manusia,L dan kegiatan manusia yang menyebabkan kerusakan lingkungan," katanya.

Selain mendorong penggunaan EBT, pihaknya juga telah melakukan kegiatan audit energi pada bangunan gedung pemerintah sebagai upaya implementasi Sistem Manajemen Energi (SME).

Adapun dua lokasi yang telah dilakukan audit energi adalah Kelurahan Cengkareng Timur dan Kelurahan Tanah Sereal. "Dari hasil audit tersebut direkomendasikan untuk pemanfaatan energi baru terbarukan (PLTS)," katanya.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |