Jabar kejar target investasi Rp270 triliun pada 2025

4 hours ago 2

Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengejar target investasi hingga Rp270 triliun guna mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut sebesar 5,6 persen pada 2025.

"Berkaca pada target pertumbuhan ekonomi di 2025 sebesar 5,6 persen, hitungannya investasi kita harus mencapai Rp270 triliun. Tentu dengan mendorong sektor lainnya seperti ekspor, impor dan konsumsi," ujar Kepala DPMPTSP Jabar Nining Yuliastini, di Gedung Sate Bandung, Selasa.

Menurut Nining, capaian investasi Jabar pada 2024 sebesar Rp251,14 triliun, berhasil menyerap sekitar 383.000 tenaga kerja. Dengan target investasi 2025 yang lebih tinggi, Nining yakin akan berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja yang lebih tinggi pula.

Untuk itu, perlu upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM agar sesuai dengan kebutuhan investor.

"Investor yang masuk sudah meminta tenaga kerja dalam jumlah besar, namun tentu dengan spesifikasi yang diinginkan. Balai Latihan Kerja harus jeli melihat kebutuhan ini," ujar Nining.

Kawasan Rebana (Cirebon Raya), menurut dia, akan tetap menjadi tujuan favorit investasi di Jabar karena memiliki lahan yang luas dan dukungan infrastruktur yang lengkap.

"Sejak Rebana ditetapkan sebagai kawasan industri telah terjadi peningkatan investasi di kawasan itu hingga tiga kali lipat," katanya.

Investasi 2024 Jabar masih tertinggi secara nasional. Dengan total investasi Rp251,14 triliun, capaiannya meningkat 19,24 persen dari tahun sebelumnya.

Realisasi investasi terdiri dari penanaman modal asing (PMA) Rp149,5 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp101,54 triliun.

Investasi berpusat di lima kabupaten/kota, empat daerah di antaranya berada di wilayah utara dengan porsi investasi 75 persen dari total investasi di Jawa Barat.

Penyerapan tenaga kerja dari investasi PMA/PMDN relatif menyebar. Proyek investasi PMA/PMDN sebagian besar juga berada di Jawa Barat bagian utara.

Jumlah proyek yang sedikit seperti di Kabupaten Bekasi dan Karawang, menunjukkan bahwa investasi yang masuk ke daerah tersebut adalah investasi besar.

"Kami optimistis tahun ini investasi Jabar masih tertinggi nasional," katanya.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Muslimin Anwar menyatakan keyakinannya bahwa investasi di Jabar akan tumbuh antara 7 sampai 8 persen dari tahun lalu.

Pendorong pertumbuhan investasi di antaranya kondisi dalam negeri yang kondusif pasca Pilpres dan Pilkada 2024, serta segera dilantiknya kepala daerah.

"Setelah kepala daerah resmi dilantik, investor yang dalam posisi menunggu akan mulai bergerak. Sehingga diharapkan kepala daerah mendukung langkah peningkatan investasi di Jabar terutama dalam membuat peraturan daerah," tuturnya.

Muslimin juga optimistis Jabar akan terus menjadi magnet investasi setelah tingkat daya saing global Indonesia naik ke rangking 27 (IMD World Competitiveness Ranking).

"Belum pernah kita di posisi ini, artinya kepercayaan global sudah semakin baik, kemudahan perijinan dan kita sudah dianggap cukup efisien dalam pengurusan perijinan investasi," tuturnya.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |