ITPLN kukuhkan guru besar pertama untuk percepat misi transisi energi

1 month ago 11

Jakarta (ANTARA) - Institut Teknologi PLN (ITPLN) resmi mengukuhkan Prof Dr Susy Fatena Rostiyanti sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Konstruksi, dalam rangka mempercepat misi transisi energi di Indonesia.

Rektor ITPLN Prof Iwa Garniwa dalam Upacara Pelantikan Guru Besar di Jakarta, Selasa menyebut pengukuhan ini sebagai tonggak penting bagi institusi, di mana hal ini tak hanya menjadi pencapaian pribadi Prof Susy, tetapi juga simbol penguatan peran kampus dalam agenda transisi energi nasional.

"Hari ini ITPLN pecah telor melahirkan guru besar, tidak mudah memang. Tahun lalu ada yang hampir berhasil, lalu Prof. Susy datang langsung dan menyatakan tekadnya: ‘Saya harus jadi profesor ITPLN.’ Dan hari ini itu terwujud," katanya.

Iwa menilai guru besar memegang peran strategis sebagai teladan moral, penggerak perubahan, serta penjaga marwah akademik.

Kehadiran profesor pertama di lingkungan ITPLN, kata dia, menjadi energi baru bagi kampus untuk memperluas riset dan memperdalam inovasi di bidang infrastruktur dan transisi energi berkelanjutan.

Iwa menekankan Indonesia tengah menghadapi dua tantangan besar, yakni transformasi Industri 4.0 dan percepatan transisi energi menuju net zero emission (NZE) pada 2060.

"ITPLN hadir untuk menjawab itu. Kami mempersiapkan SDM yang kompeten, sesuai kebutuhan bangsa," ujar Iwa Garniwa.

Sementara, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Henri Togar Hasiholan Tambunan, yang turut hadir menyampaikan apresiasi atas pengukuhan tersebut.

Ia menilai gelar guru besar merupakan puncak karier akademik yang mencerminkan ketekunan dalam pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Henri menekankan bahwa manajemen konstruksi kini memiliki urgensi lebih besar di tengah kebutuhan efisiensi proyek, keamanan, keberlanjutan, serta inovasi ramah lingkungan. Dengan kompetensi Prof Susy, ia yakin kontribusi akademik dan lintas sektornya akan semakin signifikan.

"Ini menunjukkan ekosistem akademik yang sehat dan progresif," ucap Henri Tambunan.

Diketahui, pada kegiatan tersebut Prof Dr Susy Fatena Rostiyanti membawakan orasi ilmiah bertajuk “Perkembangan Manajemen Konstruksi: Keseimbangan Biaya, Waktu, dan Mutu di Era Digital”.

Ia menilai masa depan manajemen konstruksi akan bertumpu pada sistem yang cerdas, adaptif, dan beretika. Keberhasilan profesi ini, ucapnya, sangat ditentukan oleh kemampuan menggabungkan kefasihan digital dengan pemahaman hukum, kepemimpinan, serta pemikiran sistemis.

Saat ini, ITPLN memiliki sekitar 198 dosen, termasuk 60 di antaranya bergelar doktor. Terdapat pula lebih dari 30 orang dosen yang sedang menempuh pendidikan doktoral.

Baca juga: Dosen ITPLN berhasil prediksikan kebutuhan irigasi dengan teknologi AI

Baca juga: ITPLN gandeng Kemenkum lindungi hak kekayaan intelektual kampus

Baca juga: ITPLN perkuat riset energi bersama 15 negara melalui ICATEI 2025

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |