Israel hancurkan 1.500 bangunan di Gaza sejak gencatan senjata

3 hours ago 2

Istanbul (ANTARA) - Lebih dari 1.500 bangunan telah dihancurkan oleh tentara Israel di Gaza sejak kesepakatan gencatan senjata berlaku pada bulan lalu, sebagaimana yang ditunjukkan oleh citra satelit yang dirilis Rabu.

Citra satelit yang ditinjau oleh BBC Verify menunjukkan bahwa seluruh kawasan permukiman di wilayah yang dikuasai Israel di luar yang disebut “garis kuning” di Gaza telah hancur total sejak 10 Oktober.

Foto-foto yang diambil sebelum kesepakatan gencatan senjata di daerah Abasan Al-Kabira, Khan Younis, Gaza selatan, menunjukkan banyak bangunan yang masih utuh, beberapa di antaranya bahkan memiliki taman, pohon, dan kebun.

Citra satelit yang diambil di Rafah, Jabalia, dan Kota Gaza sebelum dan sesudah kesepakatan gencatan senjata juga menunjukkan peningkatan kerusakan yang terlihat dari reruntuhan dan bangunan yang rata di area tersebut.

“Jumlah bangunan yang hancur sebenarnya bisa jauh lebih tinggi, karena citra satelit untuk beberapa area tidak tersedia untuk penilaian BBC Verify,” kata saluran tersebut.

Seorang juru bicara tentara Israel mengklaim bahwa pembongkaran bangunan dilakukan sebagai respons terhadap “ancaman” dan bertujuan membongkar infrastruktur Hamas.

Sementara itu, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, Israel telah melakukan 282 pelanggaran gencatan senjata, termasuk 12 serangan ke lingkungan pemukiman, 124 serangan, dan 52 operasi pengeboman yang menargetkan bangunan sipil.

Akibat serangan Israel tersebut, sebanyak 242 warga Palestina tewas dan lebih dari 620 lainnya terluka.

Kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada 10 Oktober, berdasarkan rencana 20 poin dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata mencakup pembebasan sandera Israel sebagai imbalan bagi tahanan Palestina. Rencana tersebut juga mencakup pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa melibatkan Hamas.

Sejak Oktober 2023, tentara Israel telah menewaskan lebih dari 69.000 warga Palestina yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, melukai lebih dari 170.000 orang lainnya, dan membuat Jalur Gaza tidak layak huni, menurut Kementerian Kesehatan.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Utusan Palestina desak PBB dukung ICC dan akhiri impunitas Israel

Baca juga: Warga Palestina peringati 21 tahun wafatnya Arafat

Baca juga: PBB sebut Israel masih batasi bantuan ke Gaza meski gencatan senjata

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |