Jakarta (ANTARA) - Pemprov DKI Jakarta menargetkan Jakarta Collaboration Fund (JCF) beroperasi pada 2026 sebagai inisiatif untuk meningkatkan efisiensi investasi guna mendukung pertumbuhan dan daya saing global Jakarta.
"Kita dibantu juga oleh ADB (Bank Pembangunan Asia) untuk merumuskan ini (Jakarta Collaboration Fund). Harapannya akhir tahun ini sudah terbentuk secara kelembagaan, lalu kita bisa jalankan di 2026," kata Wakil Koordinator Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Yustinus Prastowo di Jakarta, Selasa.
Yustinus menjelaskan JCF diharapkan bisa menjadi pendorong (enabler) proyek pembangunan yang menjamin inklusivitas spasial, sebagaimana visi Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang ingin mendukung pertumbuhan ekonomi Jakarta yang inklusif.
"Inklusif artinya mengikutsertakan kelompok-kelompok yang tidak beruntung, maka pemerintah akan fokus bagaimana bisa meredistribusi sumber daya yang dimiliki baik itu APBD, pendapatan pajak, retribusi, transfer daerah, untuk menciptakan pertumbuhan yang berkeadilan dan merata," katanya.
Baca juga: Pramono usulkan "Jakarta Fund" untuk fasilitasi kegiatan seni budaya
Yustinus memaparkan, Jakarta membutuhkan dana sebesar Rp1.064 triliun untuk mendukung pembangunan selama periode 2025-2029. Adapun APBD selama periode tersebut hanya mampu membiayai sekitar Rp400 triliun.
Oleh karena itu, dibutuhkan terobosan baru untuk bisa memenuhi target pembangunan seiring dengan visi Jakarta menjadi kota global. Terlebih, Jakarta menargetkan untuk bisa masuk Top 20 Global City pada 2045.
Lebih lanjut, Jakarta Collaboration Fund diharapkan bisa menjadi lembaga pembiayaan pembangunan daerah dan menjadi sumber pembiayaan alternatif di luar APBD serta mengelola municiple bond (obligasi daerah).
Lembaga itu juga diharapkan bisa mengelola dana pemanfaatan aset, menjadi hub kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), serta mengelola dana pemanfaatan ruang untuk optimalisasi aset daerah.
Baca juga: Kemenkeu siap bantu Jakarta rancang alternatif pembiayaan
Nantinya, lewat Jakarta Collaboration Fund, pemprov bisa menyaring proyek pembangunan prioritas untuk mendukung pemerataan pembangunan sehingga tidak ada kelompok warga yang tertinggal untuk bisa sejahtera.
Inisiasi Jakarta Fund sendiri telah disampaikan Pramono Anung saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Konsep yang diusung lembaga dana abadi itu mirip dengan "Indonesia Investment Authority" (INA) atau lembaga "sovereign wealth fund" Indonesia yang digunakan untuk pembangunan.
Ia bahkan menyebut jika dikelola secara profesional, dana ini nanti digunakan untuk keperluan seperti berkebudayaan, berkesenian dan lainnya termasuk pendidikan.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.