Indonesia tawarkan Malaysia kembangkan ekosistem semikonduktor bersama

4 hours ago 1
Ini yang bisa kita kembangkan lagi di masa depan

Kuala Lumpur (ANTARA) - Indonesia menawarkan gagasan untuk memanfaatkan ekosistem manufaktur semikonduktor yang sudah ada di regional bersama-sama pada Malaysia.

“Tadi saya menawarkan gagasan, hardware-nya ada di kita, row mineral-nya ada di kita juga, talentanya juga ada di kita. Kita harus leverage itu,” kata Wakil Menteri Luar Negeri RI Arif Havas Oegroseno usai memberikan kuliah umum dalam Global Madani Interact di Mangement and Science University di Shah Alam, Selangor, Malaysia, Rabu (12/2).

Havas mengatakan ada ekosistem manufaktur semikonduktor di kawasan ASEAN. Untuk Malaysia berlokasi di Johor dan Penang, ada Singapura, lalu di Indonesia ada di Batam dan Bintan.

“Jadi ini ekosistem. Yang datang dari pabrik berbagai belahan dunia ke Asia Tenggara dan semakin meningkat. Ini yang bisa kita kembangkan lagi di masa depan,” ujar dia.

Ia mengatakan gagasan untuk mengembangkan ekosistem manufaktur semikonduktor di kawasan itu sudah sempat dibahas saat bertemu dengan Sekretaris Politik Senior Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Shamsul Iskandar di sela-sela sesi kuliah umum.

Mereka membahas apa yang ke depan bisa dikembangkan bersama, terutama dalam konteks Keketuaan ASEAN-Malaysia saat ini, ujar dia.

Dalam kuliah umum dengan ratusan peserta dari berbagai kalangan di Malaysia, dengan tema “the Muafakat Indonesia-Malaysia for Economic Growth and Security Stability of ASEAN in the Digital Age”, Havas mengatakan itu semua menjadi hal jangka panjang yang bisa dikembangkan dalam 5 hingga 10 tahun ke depan.

Penelitian dan pengembangan bersama dalam hal ekonomi digital dapat dilakukan dua negara. Dan ia mengatakan DeepSeek yang dikembangkan di China sangat menarik karena pada dasarnya open source.

Jika saja ada kompetisi atau kontes di antara pengembang dari Indonesia dan Malaysia, dengan pendanaan tertentu, pengembangan kecerdasan buatan tertentu atau sesuatu seperti DeepSeek dengan gaya Nusantara mungkin saja dikembangkan, ujar dia.

“Jika China dapat membuat DeepSeek, mungkin sudah saatnya kita berpikir mengapa kita tidak melakukan hal sama, karena ini teknologi open source bukan close technology,” kata Havas.

Ia mengatakan Indonesia dan Malaysia perlu mengelaborasi kolaborasi posisi strategis kedua negara, kekuatan ekonomi, kekuatan pada stabilitas politik, dan juga mempertimbangkan memiliki bahan dasar mineral.

Baca juga: Mendiktisaintek dorong pengembangan semikonduktor untuk masa depan

Baca juga: 50 mahasiswa Indonesia dibekali keahlian desain chip

Baca juga: Menteri BUMN ingin ada pembangunan semikonduktor di Indonesia

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |