Jakarta (ANTARA) - PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) optimistis pendapatan akan tumbuh setelah resmi melangsungkan pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia.
Pertumbuhan pendapatan itu akan didorong oleh kontribusi dua anak perusahaan, yaitu PT Central Finansial X (CFX) selaku Bursa Aset Kripto dan PT Kustodian Koin Indonesia atau Indonesia Coin Custodian (ICC) selaku lembaga penyimpanan aset kripto.
“Pengembangan usaha dan produk-produk dilakukan di level entitas anak, dan itu yang akan membawa kenaikan pendapatan di tahun ini. Tahun 2025 ini juga kita optimis sekali bahwa CFX akan menjadi kontributor terbesar juga. Walaupun ICC juga menyusul, mulai perlahan tahun ini akan terus menambah kontribusi pendapatannya ke perseroan,” ujar Direktur Keuangan COIN Abraham Nawawi dalam sesi Konferensi Pers di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu.
Abraham menjelaskan dua faktor utama yang akan mendorong pendapatan pada tahun ini, salah satunya berasal dari pencatatan transaksi aset kripto untuk biaya transaksi spot yang akan lebih optimal karena dilakukan sepanjang tahun.
Pada tahun 2024, pencatatan pendapatan baru dimulai pada Agustus karena adanya transisi dari Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) ke Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Pencatatan pendapatan ini di tahun 2025 akan dicatat secara full year. Jadi pastinya pendapatan dari transaksi spot akan lebih tinggi, signifikan di tahun ini (2025) secara full year,” ujar Abraham.
Selain itu, pertumbuhan pendapatan juga akan ditopang dari transaksi produk derivatif yang diluncurkan pada akhir 2024 untuk mengimbangi volatilitas aset kripto di pasar spot.
Abraham mengatakan potensi pertumbuhan di segmen derivatif masih sangat besar, yang mana volume transaksi derivatif secara global bisa mencapai 3 sampai 5 kali lebih besar dibandingkan transaksi spot.
“Sejak diluncurkan sampai saat ini kira-kira proporsi transaksi derivatif sudah hampir seperempatnya dari transaksi spot per bulan. Jadi. kita lihat ruang untuk pertumbuhannya masih sangat besar, potensi growth kita masih sangat besar,” ujar Abraham.
Pada tahun 2024, COIN mencatatkan pendapatan senilai Rp101,28 miliar atau melesat dibandingkan pendapatan senilai Rp36 juta pada tahun 2023. Perusahaan juga berbalik untung dengan mencatatkan laba bersih senilai Rp42,9 miliar pada 2024, dari sebelumnya mencatatkan rugi bersih senilai Rp1,07 triliun pada 2023.
Indokripto Koin Semesta resmi melangsungkan Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia, dengan melepas sebanyak 2,20 miliar lembar saham
Perseroan menetapkan harga penawaran umum senilai Rp100 per saham, sehingga berhasil mengantongi dana segar senilai Rp220 miliar,
Baca juga: Antusiasme investor tinggi, IPO COIN oversubscribed lebih dari 70 kali
Baca juga: COIN telah kantongi izin OJK, siap IPO pada 9 Juli 2025
Baca juga: Pengamat: Waspadai rekam jejak kasus hukum pemilik COIN sebelum IPO
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.