Beijing (ANTARA) - Pemerintah China mengingatkan warganya untuk melakukan tindakan keamanan ekstra serta menghindari bepergian ke daerah konflik terkait dengan aksi saling serang di Pakistan dan India.
"Kami menyarankan warga negara dan organisasi China di wilayah terkait untuk mencermati perkembangan, melakukan pencegahan keamanan ekstra serta menghindari perjalanan ke wilayah yang terlibat dalam konflik," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu.
India melancarkan serangan rudal ke enam lokasi di Pakistan pada Selasa (6/5) malam yang menyebabkan setidaknya delapan orang tewas dan 35 orang terluka sementara dua orang dinyatakan hilang.
Juru bicara militer Pakistan, Letjen Ahmed Sharif Chaudhry mengatakan rudal-rudal ditembakkan India ke kota Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad dan Kotli.
"China mengikuti dengan saksama perkembangan situasi tersebut, jika terjadi keadaan darurat, segera menghubungi kedutaan dan konsulat China di sana untuk meminta bantuan," tambah Lin Jian.
China, kata Lin Jian, juga mendesak agar India dan Pakistan dapat sama-sama menahan diri.
"China menilai operasi militer India pagi ini sangat disesalkan. Kami prihatin dengan situasi yang sedang berlangsung karena India dan Pakistan merupakan tetangga China," ungkap Lin Jian.
Lin Jian menegaskan China pun menentang segala bentuk terorisme.
"Kami mendesak kedua belah pihak untuk bertindak demi kepentingan yang lebih besar, yaitu perdamaian dan stabilitas, tetap tenang, menahan diri, dan tidak mengambil tindakan yang dapat semakin memperumit situasi," ungkap Lin Jian.
Baca juga: Pakistan tembak tatuh lima jet tempur India sebagai balasan
China, menurut Lin Jian, siap bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk terus memainkan peran konstruktif dalam meredakan ketegangan yang sedang berlangsung.
"China berkomitmen untuk mendorong negosiasi demi perdamaian dan menjaga agar kawasan tersebut tetap damai dan stabil. Kami juga mengetahui bahwa baik India maupun Pakistan mengatakan mereka tidak berharap melihat eskalasi situasi," tambah Lin Jian.
Dialog dan konsultasi, kata Lin Jian, menjadi cara untuk meredakan ketegangan saat ini.
Sebelumnya, India mengatakan telah meluncurkan serangan rudal yang menargetkan sembilan lokasi "infrastruktur teroris" di Pakistan dan Kashmir yang dituding India dikelola Pakistan.
"Tidak ada sasaran sipil, ekonomi, maupun militer Pakistan yang diserang. Hanya kamp-kamp teroris yang sudah dikenal yang menjadi target," menurut siaran pers Kedubes India.
Eskalasi antara negara tetangga bersenjata nuklir itu terjadi setelah serangan 22 April 2025 di Pahalgam, Kashmir yang dikelola India yang menewaskan 26 orang.
India menyalahkan Pakistan atas serangan itu, dengan mengeklaim ada hubungan lintas batas. Pakistan membantah bahwa mereka ada hubungan dengan pembunuhan itu.
Baca juga: Pakistan: Serangan rudal India tewaskan 8 orang, lukai 35 orang
Setelah serangan rudal India pada Rabu pagi, Angkatan Udara Pakistan kemudian menembak jatuh lima jet tempur India.
Menurut sumber keamanan Pakistan, jet-jet India yang jatuh menjadi target "ketika berusaha menyerang Pakistan dari wilayah udara India." Jet-jet itu mencakup tiga pesawat Rafale, MiG-29, dan satu SU-30, kata sang sumber.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif pada Rabu (7/5) pagi mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan “balasan setimpal” pada India yang telah menyerang kota-kota Pakistan dengan rudal, dan menyebut tindakan India tersebut “serangan pengecut” dan “aksi perang”.
Eskalasi antara negara tetangga bersenjata nuklir itu terjadi setelah serangan 22 April di Jammu dan Kashmir yang dikelola India yang menewaskan 26 orang.
India menyalahkan Pakistan atas serangan itu dan menuding adanya keterkaitan lintas batas antara Pakistan dengan pelaku serangan, tapi Pakistan membantah tudingan itu.
Kedua negara saling merespons setelah serangan itu, termasuk menangguhkan visa dan mengusir diplomat.
Baca juga: Sekjen PBB desak India-Pakistan menghindari konfrontasi militer
Baca juga: RI desak India, Pakistan untuk menahan diri dan utamakan dialog
Baca juga: Diserang pakai rudal, Pakistan akan beri India "balasan setimpal"
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025