Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Hilmi Adrianto mengatakan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025 menjadi momentum bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memulihkan kembali perekonomiannya setelah dilanda bencana.
"Di masa kedukaan pada saat bencana ini kita melihat bahwa Harbolnas ini juga bisa menjadi momentum bagi UMKM, bagi para pejuang usaha lokal, untuk bisa meningkatkan kembali perekonomiannya," kata Hilmi di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta pada Selasa.
Ia menjelaskan melalui berbagai kampanye dan penawaran potongan harga, Harbolnas 2025 diharapkan mampu mendorong peningkatan transaksi bagi para pelaku UMKM.
Hilmi menegaskan pihaknya optimistis bahwa ajang tahun ini mampu mencapai target nilai transaksi sebesar Rp35 triliun. Menurut dia, rangkaian promo yang disiapkan akan mendorong minat masyarakat untuk berbelanja, khususnya produk lokal.
"Sejauh ini memang kita tetap ada target Rp35 triliun. Kita masih optimis bahwa banyak promo-promo ini bisa menggairahkan penjualan produk lokal," ujarnya.
Baca juga: Dari tsunami ke banjir bandang, gajah sumatera datang membantu Aceh
Hilmi memperkirakan sejumlah pelaku UMKM di daerah terdampak bencana belum bisa berpartisipasi dalam ajang ini karena masih dalam proses pemulihan.
Namun, ia meyakini bahwa Harbolnas 2025 tetap mampu berkontribusi dalam membantu warga terdampak bencana melalui kegiatan belanja produk untuk disalurkan sebagai bantuan kepada para korban.
"Ada banyak juga masyarakat yang bisa berbelanja untuk membantu para korban bencana agar nantinya mereka juga terbantu dengan adanya program Harbolnas ini," katanya.
Terkait kelancaran distribusi barang selama periode Harbolnas, Hilmi menyampaikan bahwa idEA terus bekerja sama dengan perusahaan logistik untuk menyesuaikan mekanisme pengiriman berdasarkan kondisi lapangan.
Ia mengakui beberapa wilayah masih menghadapi hambatan akses pasca bencana, namun upaya optimal tetap dilakukan agar pesanan dapat dikirim hingga ke tangan konsumen.
"Sejauh ini kita belum membuat skema khusus. Kami mencoba semaksimal mungkin untuk mengirim produk yang sudah dipesan agar bisa sampai ke daerah-daerah yang memesannya," ujar Hilmi.
Baca juga: PIS terus pasok energi dan bantuan ke daerah terdampak bencana
Baca juga: Kemdiktisaintek gencarkan dukungan psikososial bagi korban bencana
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































