Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Bidang Sinergitas Danantara dan BUMN Anthony Leong, menilai proses pendanaan yang dilakukan Danantara Indonesia terhadap Agrinas Pangan sudah tepat dan sesuai prinsip kehati-hatian.
Anthony dalam pernyataan di Jakarta, Kamis, menyampaikan pendanaan dengan nilai besar seperti yang diajukan Agrinas sangat wajar memerlukan proses panjang dan melibatkan banyak tahapan.
“Dalam proyek strategis bernilai ratusan miliar rupiah, sudah sewajarnya ada uji kelayakan yang berulang dan koordinasi lintas pihak. Proses seperti ini harus sesuai dengan praktik terbaik,” ujarnya.
Adapun Direktur Utama Agrinas Pangan sebelumnya, yakni Joao Angelo De Sousa Mota mengundurkan diri dari jabatannya dengan alasan proses administrasi yang panjang dan bertele-tele.
Anthony menambahkan, perubahan skema pembiayaan atau penyesuaian nilai di tengah pembahasan adalah hal yang umum dalam dunia korporasi. “Itu bagian dari negosiasi dan penyempurnaan rencana. Tidak semestinya hal itu menjadi alasan untuk menyampaikan ketidakpuasan di ruang publik sebelum semua tahap rampung,” kata dia lagi.
Menurutnya, tantangan terbesar ada pada keseimbangan antara proses dan kehati-hatian. “Kalau dipercepat tanpa kajian matang, risikonya besar bagi keuangan negara dan reputasi institusi,” ujarnya pula.
Pandangan ini sejalan dengan pernyataan Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aries Marsudiyanto.
Ia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto memang memberi mandat kepada Joao Angelo De Sousa Mota untuk memimpin Agrinas Pangan, namun sebagai pejabat baru, Joao dinilai belum sepenuhnya menguasai proses administrasi di perusahaan pelat merah tersebut.
“Namanya pejabat baru. Proses administrasi belum tentu menguasai,” kata Aries, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (12/8).
Aries membantah Danantara tidak membantu Agrinas Pangan. Menurutnya, Danantara sudah membantu menyusun perencanaan dan anggaran, hanya saja bantuan itu masih harus melalui proses administrasi. “Ada proses-proses administrasi yang harus dijalani,” ujarnya.
Aries menambahkan bahwa dalam rapat terbatas di Istana yang dihadiri Presiden, Mensesneg Prasetyo Hadi, dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Prabowo meminta birokrasi dibuat efektif dan efisien, tanpa mengorbankan akuntabilitas.
“Jangan terlalu berbelit-belit. Yang bisa dipangkas, pangkas, supaya semua proses cepat dan tepat. Tapi tetap harus terukur dan bisa dipertanggungjawabkan,” katanya menegaskan.
CEO Danantara Rosan Roeslani menegaskan bahwa mundurnya Direktur Utama Agrinas tidak akan mengganggu operasional perusahaan.
“Layanan kepada mitra dan pemangku kepentingan akan berjalan seperti biasa. Pergantian kepemimpinan akan dilakukan secara tertib, terukur, dan terencana,” ujarnya.
Baca juga: Rosan beri sinyal Agrinas dapat kucuran dana Danantara, bukan PMN
Baca juga: Danantara pastikan operasional Agrinas tetap berjalan normal
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.