Hamas: Negosiasi pertukaran tahanan ditangguhkan usai serangan Israel

3 hours ago 2

Gaza (ANTARA) - Hamas pada Minggu (14/9) mengatakan pihaknya telah menangguhkan pembicaraan pertukaran tahanan dengan Israel setelah menuding Israel menargetkan delegasi perundingan mereka di Doha, Qatar, pekan lalu.

"Perundingan tidak dapat dilanjutkan jika delegasi yang bertanggung jawab untuk hal itu diserang di dalam negara ini (Qatar) yang bertindak sebagai mediator," kata pejabat senior Hamas Tahir al-Nono dalam sebuah pernyataan.

Hamas menyebutkan serangan udara Israel pada Selasa (9/9) menghantam kompleks hunian di Doha yang digunakan para pemimpinnya saat mereka sedang membahas proposal gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat (AS).

Delegasi yang dipimpin oleh pejabat senior Hamas, Khalil al-Hayya, berhasil selamat, namun lima anggota Hamas dan seorang petugas keamanan Qatar tewas, menurut kelompok tersebut.

Al-Nono menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus menghalangi upaya untuk mencapai gencatan senjata dan pertukaran tahanan. Dia memperingatkan serangan Israel yang semakin intensif terhadap menara-menara hunian di Gaza dapat membahayakan para tawanan Israel yang ditahan di sana.

"Satu-satunya solusi yang logis adalah komunitas internasional mengeluarkan dan menegakkan keputusan untuk menghentikan perang ini," ujarnya.

Al-Nono juga menolak kunjungan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio ke Israel pada Minggu tersebut, dengan mengatakan Hamas memperkirakan tidak ada perubahan dalam posisi Israel.

Komentar tersebut dilontarkan setelah serangan udara Israel menghancurkan bangunan-bangunan hunian di Gaza City dalam beberapa hari terakhir, yang menewaskan puluhan orang, menurut otoritas kesehatan Palestina. Israel menyebut operasinya menargetkan infrastruktur dan para pejuang Hamas, sementara Palestina mengatakan warga sipil menjadi pihak yang paling terdampak dalam serangan tersebut.

Qatar, Mesir, dan AS telah berupaya memediasi gencatan senjata dan pertukaran tahanan sejak pecahnya perang terbaru di Gaza, tetapi serangan di Doha menimbulkan keraguan baru pada prospek tercapainya kemajuan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |