Hamas dan Israel sepakat selesaikan penundaan pembebasan tahanan

5 hours ago 3

Istanbul (ANTARA) - Kelompok Palestina Hamas mengatakan delegasinya telah menyelesaikan kunjungan ke ibu kota Mesir, Kairo dan mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan penundaan pembebasan tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan pada Sabtu lalu sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

Dalam sebuah pernyataan, Selasa (25/2), Hamas mengatakan delegasinya, yang dipimpin oleh pejabat senior Khalil al-Hayya, bertemu dengan pejabat Mesir untuk membahas penerapan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan serta persiapan untuk tahap negosiasi berikutnya.

Kelompok tersebut menekankan perlunya kepatuhan penuh dan tepat terhadap semua ketentuan dalam kesepakatan.

Hamas menambahkan bahwa solusi telah dicapai untuk memastikan pembebasan tahanan Palestina akan terjadi secara bersamaan dengan penyerahan jenazah warga Israel, sebagaimana yang telah disepakati dalam tahap pertama kesepakatan, bersama dengan tambahan tahanan perempuan dan anak-anak Palestina.

Sementara itu, seorang pejabat Israel mengonfirmasi pada Selasa malam waktu setempat bahwa kesepakatan untuk menyelesaikan keterlambatan dalam pembebasan tahanan Palestina telah dicapai bersama Hamas.

"Mediasi Mesir telah berhasil… Sebuah kesepakatan telah dicapai untuk menyelesaikan masalah penundaan pembebasan tahanan Palestina," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya kepada Channel 13 Israel.

"Jika tidak ada perubahan mendadak, jenazah empat sandera Israel akan dikembalikan pada Rabu malam tanpa upacara resmi, dan tahanan Palestina akan dibebaskan secara bertahap dari penjara-penjara Israel," tambah pejabat tersebut.

Tahap pertama dari kesepakatan gencatan senjata di Gaza dimulai pada 19 Januari, mencakup tiga tahap yang masing-masing berlangsung selama 42 hari. Negosiasi untuk tahap berikutnya harus dilakukan sebelum tahap yang sedang berlangsung selesai.

Sebagai bagian dari tahap ini yang mencakup pembebasan 33 sandera Israel—baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal—faksi perlawanan Palestina telah membebaskan 25 sandera hidup dan empat yang telah meninggal dalam tujuh tahap terpisah.

Israel telah menunda pembebasan sekitar 620 tahanan Palestina, meskipun Hamas telah memenuhi komitmennya berdasarkan kesepakatan tersebut.

Pada Sabtu (22/2), Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu, setelah berdiskusi dengan beberapa menteri, memutuskan untuk tidak membebaskan tahanan Palestina, yang bertentangan dengan rekomendasi pejabat keamanan Israel.

Kantor Netanyahu mengklaim keputusan tersebut merupakan tanggapan terhadap pelanggaran yang dilakukan Hamas, dengan mengutip adanya upacara untuk enam tahanan yang dibebaskan pada Sabtu lalu. Hamas membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai dalih untuk menghindari kewajiban Israel dalam perjanjian.

Sumber : Anadolu

Baca juga: Hamas: pembebasan tahanan Palestina jadi prasyarat perundingan damai

Baca juga: Israel tingkatkan kesiapan pasukan di Jalur Gaza setelah eskalasi

Baca juga: Hamas tolak bicara dengan Israel hingga tahanan Palestina dibebaskan

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |