Haji, Rindu terobati di Raudhah

10 hours ago 4
Air mata pun berlinang. Suara menjadi tercekat dan bunyi lirih keluar manakala menyampaikan salam ke arah makam Kekasih Allah, Rasululllah Muhammad Shallallaahualaihi Wassalam

Madinah (ANTARA) - Dengan menggunakan dua unit mobil, belasan haji mulai masuk ke Kota Madinah, setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji, pekan lalu.

Setelah mampir sebentar ke Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW, jamaah haji itu segera menuju Masjid Nabawi karena jadwal masuk ke Raudhah pada pukul 17.50 waktu Madinah. Kalau di Jakarta, waktu itu sudah masuk Shalat Magrib, namun di Madinah waktu Magrib baru jam 19.17.

"Cek di aplikasi Nusuk. Pastikan jam 17.50," kata Sudrajat, salah satu haji yang ikut menumpang mobil kepada kawan-kawannya.

Selama di perjalanan, jamaah haji saling berkomunikasi untuk mendaftar masuk Raudhah dengan aplikasi Nusuk. Tanpa mendaftar, petugas Masjid Nabawi tidak memberikan akses masuk.

Aplikasi Nusuk dibuat oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk memfasilitasi proses ibadah haji dan umrah. Namun, aplikasi ini juga dipakai untuk mendaftar masuk Raudhah.

Saat mendaftar, jamaah haji yang menjadi calon pengunjung dapat memilih pilihan waktu yang diinginkan dan rombongan ini sepakat memilih pukul 17.50. Namun, salah satu anggota rombongan kaget karena salah pilih waktu, yakni pukul 15.50.

Usai di Masjid Nabawi, mereka bergegas masuk ke arah Raudhah. Kode batang (barcode) bukti masuk Raudhah di aplikasi Nusuk pun dipindai petugas satu per satu, termasuk yang salah memasukkan jadwal. Semuanya bisa masuk.

Sore itu, Raudhah belum terlalu padat, sehingga mereka masih bisa menyelinap agak ke depan atau sisi yang diinginkan. Sebagian langsung shalat. Setelah itu, ada yang berzikir, berdoa atau membaca Al Quran.

Mereka pun larut dalam suasana Raudhah syahdu. Doa mengalir dipanjatkan. Sujud shalat menjadi ajang hubungan paling dekat antara manusia dengan Allah.

Dia antara ratusan orang di dalam Raudhah, tidak jarang meneteskan air mata dalam doa. Entah air mata kebahagiaan karena rindu kepada Rasulullah atau air mata mengingat dosa di masa lalu.

Segala doa dan curahan hati pun tercurahkan di dalam Raudhah. Karpet hijau muda nan empuk dan udara dingin menambah khusuk doa dan shalat. Ini kontras dengan udara Madinah yang saat itu panas menyengat.

Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |