Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution mengajak semua pihak terkait, terutama unsur pekerja bersama pemangku kebijakan menjaga iklim investasi di Provinsi Sumut.
"Kita tahu dinamika geopolitik, dinamika global sedang panas-panasnya. Bukan perang senjata yang sedang dilakukan tingkat dunia, tapi perang ekonomi," tutur Bobby dalam perigatan May Day 2025 di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, Kamis.
Perang ekonomi sedang terjadi secara global itu, lanjut dia, dikhawatirkan akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia, termasuk Sumatera Utara.
Padahal Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut telah menargetkan selama lima tahun ke depan diperkirakan bisa menarik investasi sebesar Rp50 triliun.
"Kita semua harus menjaga iklim investasi. Sama-sama memastikan investasi yang masuk di Sumut bisa berjalan baik dan mulus, tanpa gangguan," kata Bobby.
Gubernur juga menyatakan, kehadiran Pemprov Sumut dalam peringatan May Day kali ini dengan niat dan tujuan yang sama.
Yakni bagaimana memperhatikan kesejahteraan, kelayakan hidup para buruh, dan memastikan keberlangsungan investasi di setiap daerah.
"Apabila investasi masuk ke wilayah kita di Provinsi Sumut, maka pekerja nantinya pasti akan dipergunakan," papar Bobby di hadapan 75 serikat buruh/serikat pekerja se-Sumatera Utara.
Untuk menjaga iklim investasi itu, kata Bobby, maka diperlukan kerja sama dari semua pihak, baik pemerintah daerah, unsur keamanan, buruh, pekerja.
“Kita tahu angkatan kerja di Sumut dan tingkat nasional sangat tinggi. Oleh karena itu, hal ini yang menjadikan Provinsi Sumut menjadi daerah paling tinggi tindak pidana perdagangan orang," katanya.
Gubernur juga mengatakan, bahwa jumlah pekerja migran Indonesia yang dipulangkan oleh pemerintah pada Maret lalu dari Myanmar sebanyak 554 orang, di antaranya 141 orang asal Sumatera Utara.
Hal ini menandakan bahwa angkatan kerja di Provinsi Sumatera Utara menjadi salah satu angkatan kerja yang diperhitungkan, dan perlu diperhatikan.
Pihaknya telah meminta kepada dinas terkait, seperti Dinas Pendidikan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Dinas Tenaga Kerja untuk menyiapkan lokasi pelatihan.
Dalam peringatan May Day 2025, perwakilan 75 serikat buruh/serikat pekerja se-Sumatera Utara membacakan petisi, salah satunya meminta pemerintah mencabut Undang-undang Nomor 6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja yang dianggap gagal meningkatkan investasi dan daya beli masyarakat.
Kemudian, mengharapkan Gubernur Sumut Bobby Nasution mengusulkan ke pemerintah pusat agar bursa kerja menjadi kegiatan nasional, dan mendukung Presiden RI Prabowo Subianto menaikkan upah 6,5 persen pada 2025.
"Menyiapkan tenaga kerja unggul untuk bisa bekerja di luar negeri, meningkatkan lapangan kerja baik di Sumut maupun luar negeri. Pekerja bisa memperoleh peluang kerja baik di Sumut dan di daerah lainnya," kata Bobby.
Saat masih di atas panggung, Bobby didampingi Wakil Gubernur Sumut Surya memberikan hadiah berupa dukungan dana pembinaan untuk serikat pekerja dan serikat buruh ditampung dalam APBD Sumut.
Baca juga: Menaker jadikan Hari Buruh sebagai momentum untuk berkolaborasi
Baca juga: Khofifah sepakati 17 tuntutan buruh Jatim pada peringatan May Day 2025
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025