Gubernur Jatim santuni ahli waris korban KMP Tunu asal Banyuwangi

2 months ago 20

Banyuwangi (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan santunan duka kepada delapan orang ahli waris korban meninggal dunia tragedi kecelakaan laut KMP Tunu Pratama Jaya asal Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Dari 18 orang korban meninggal dunia insiden kapal tenggelam di Selat Bali itu, 10 orang korban adalah warga Jawa Timur, terdiri atas delapan orang warga Banyuwangi, 1 orang warga Blitar dan 1 orang warga Probolinggo.

Baca juga: Nelayan temukan satu lagi jenazah diduga penumpang KMP Tunu Pratama

"Atas berpulangnya para korban laka laut KMP Tunu, kami menyampaikan bela sungkawa dan duka cita yang mendalam, semoga Allah memberikan kekuatan dan kesabaran," tutur Khofifah dalam keterangan di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.

Menurutnya, sampai hari ini ada 18 korban meninggal yang sudah ditemukan dan 30 korban ditemukan selamat.

Gubernur Khofifah menyampaikan ada delapan keluarga korban kapal tenggelam yang hadir ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

"Kami serahkan langsung santunan duka, sedangkan satu korban dari Probolinggo dan satu dari Blitar, saya sudah pesan kepada Kalaksa BPBD Jatim agar ada tim Tagana yang ditugaskan untuk menyampaikan duka takziah kami," tuturnya.

Gubernur Khofifah juga berdialog dengan keluarga korban yang belum ditemukan sembari mengajak mereka untuk terus berdoa agar pencarian korban yang belum ditemukan segera membuahkan hasil.

Dalam kesempatan itu, Khofifah juga berkesempatan meninjau operation room yang ada di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, bersama tim gabungan untuk menganalisis pergerakan arus laut di Selat Bali agar bisa memudahkan proses pencarian korban.

Ia secara khusus menyampaikan apresiasi kerja keras tim SAR gabungan terdiri atas Pusat hingga Banyuwangi dan Jembrana (Bali).

"Itu tentu atas kerja keras semua tim SAR gabungan, baik dari Banyuwangi, provinsi terutama dari tim pusat," ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas, R. Eko Suyatno mengapresiasi gubernur yang hadir langsung melihat situasi posko dan meninjau keluarga korban yang meninggal dunia.

Baca juga: Basarnas: 584 personel dikerahkan cari korban KMP Tunu di Selat Bali

Baca juga: DVI identifikasi satu jenazah korban kapal tenggelam WNA Malaysia

"Kami komitmen mudah-mudahan ada suatu kemajuan proses pencarian korban, dan apabila ada penemuan kami segera mengkomunikasikan dengan keluarga korban," katanya.

Informasi diperoleh, korban kapal tenggelam ditemukan meninggal asal Banyuwangi adalah Eko Satriyo (L/51) asal Kecamatan Kalipuro, Elok Rumantini (P/34) Sritanjung, Cahyani (P/45) asal Kelurahan Wonosobo, Kecamatan Srono.

Selanjutnya, Fitri April Lestari (P/33) asal Kecamatan Cluring, Afnan Aqiel Mustafa (L/3) asal Kecamatan Cluring, Daniar Nadief Inzaqi (L/21) asal Kecamatan Glenmore, Rido Anggoro (L/29) asal Kecamatan Kabat, dan Novan Hadiansyah (L/15) Kecamatan Singojuru.

Data Posko Operasi dan Potensi SAR di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menyebutkan hingga saat ini jumlah korban selamat 30 orang, korban ditemukan meninggal 18 orang, dan 17 korban lainnya masih dalam pencarian.

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |