Serang (ANTARA) - Gubernur Banten Andra Soni menegaskan otonomi daerah (otda) merupakan instrumen strategis untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan sekadar pembagian kewenangan antara pusat dan daerah.
Pernyataan tersebut disampaikan saat Andra memimpin upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-29 di Lapangan Kantor Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Banten, Jumat, saat membacakan amanat Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
“Otonomi daerah memberi ruang bagi daerah untuk mengelola urusan rumah tangganya sendiri, tetapi tetap dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui kebijakan ini, pembangunan bisa lebih merata karena disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi lokal,” kata Andra.
Baca juga: Mendagri pesan ke Pemprov DKI untuk perkuat tata kelola pemerintahan
Peringatan Hari Otda tahun ini mengusung tema “Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045”.
Andra menyampaikan, otonomi daerah sejatinya menempatkan pemerintah daerah dalam dua peran penting sebagai pelaksana urusan pemerintahan konkuren (desentralisasi), dan pelaksana tugas pembinaan serta pengawasan dari pemerintah pusat (dekonsentrasi).
"Kedua peran ini menuntut kapasitas kelembagaan yang kuat dan kolaborasi yang harmonis lintas sektor dan tingkatan pemerintahan," ujar dia.
Baca juga: Komisi II bahas RPP terkait aturan pemekaran daerah dengan Dirjen Otda
Ia menambahkan, dengan partisipasi aktif dari semua pihak, otonomi daerah dapat menjadi fondasi dalam membangun tata kelola pemerintahan yang responsif, transparan, dan akuntabel.
“Pembangunan nasional tidak akan berhasil tanpa sinergi yang efektif antara pusat dan daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah harus terus meningkatkan kapasitasnya agar mampu melaksanakan otonomi secara efektif dan berkontribusi terhadap arah kebijakan nasional,” ujar dia melanjutkan.
Andra juga menekankan pentingnya peringatan Hari Otda sebagai momentum refleksi dan penguatan kapasitas daerah, guna menghadirkan pelayanan publik yang adaptif dan berkelanjutan.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
Copyright © ANTARA 2025