Jakarta (ANTARA) - Kisah dua operasi, dua negara, berlatar belakang era Perang Dingin tahun 1958, "Guardians of the Formula" hadir ke Indonesia mulai 1 Agustus 2025.
Film "Guardians of the Formula" yang disutradarai oleh Dragan Bjelogrlić menyajikan kisah para ilmuwan berbeda ideologi dengan takdir untuk saling curiga.
Dengan gaya film spionase, penonton diajak menyelami lebih lanjut tentang siapa karakter yang patut dipercayai, serta bagian mana yang benar dalam konteks dua jenis operasi yang dijalankan oleh kedua ilmuwan, yaitu:
Pertama, operasi di Yugoslavia yang dipimpin oleh fisikawan Dragoslav Popović (diperankan oleh aktor Radivoje Bukvić).
Operasi itu bertujuan mengembangkan program eksperimen nuklir untuk menemukan sumber energi baru bagi Yugoslavia.
Popović memimpin tim fisikawan terlatih, termasuk asisten teknis Rosanda Dangubić (Alisa Radaković) serta dua intelektual Života Vranić (Ognjen Mićović) dan Radojko Maksic (Jovan Jovanović).
Mereka memulai reaksi berantai dan memaparkan bahan bakar pada proses eksperimental di fasilitas nuklir Vinca, Serbia.
Kemudian, operasi kedua yang berlangsung di Rumah Sakit Curie, Paris, Prancis.
Di sana, dokter dan profesor Prancis, Georges Mathé (diperankan oleh aktor Alexis Manenti) menjadi bintangnya.
Mathe akan menjadi dokter pertama yang menguji prosedur medis revolusioner: transplantasi sumsum tulang.
Namun inovasi medis itu diganggu oleh keinginan intelijen Prancis untuk mendapati informasi penting dari ilmuwan Yugoslavia, mengingat kekhawatiran dan ketegangan geopolitik pada masa itu.
Alur berliku dan emosi yang mendalam
Bermula pada Oktober 1958, akibat kecerobohan operator, sebuah reaktor kecil (reaktor berdaya nol/ hanya ditujukan untuk eksperimen) menjadi "tidak terkendali".
Kecerobohan itu memicu paparan radiasi dalam jumlah yang berbahaya bagi para ilmuwan di dalamnya.
Untungnya, pemindahan ilmuwan sekarat akibat paparan radiasi ke klinik Prof Dr Georges Mathe di Paris bisa diusahakan dengan cepat.
"Guardians of the Formula" tidak akan membiarkan Anda berleha-leha. Alur cerita maju dan mundur yang bergantian, menarik fokus penonton untuk beranjak terus ke bagian intrik politik.
Kisah itu dibuka langsung dengan adegan ketika Georges Mathé didatangi agen intelijen Prancis bernama Derval (Olivier Barthélémy), dan dipaksa untuk terlibat dalam perawatan empat ilmuwan Yugoslavia yang sekarat.
Lalu, dengan sebuah kilas balik, adegan kembali ke saat Dragoslav Popović dan timnya tiba di bandara Paris, membawa beban dari insiden mengerikan di fasilitas nuklir Vinca.
Skenario, yang ditulis oleh Bjelogrlić, Vuk Rsumović, dan Ognjen Svilicic, adalah adaptasi dari novel The Vinca Case karya Goran Milasinović.
Meskipun novelnya fiksi, film itu berusaha tetap membumi pada realitas sejarah.
Itu seperti membuat Bjelogrlić tidak terlalu luwes menampilkan gaya "Hollywood" atau "thriller" dalam penyutradaraannya.
Sebuah keputusan yang patut dipahami, mungkin agar kisah nyata yang mendasari cerita ini tidak hilang dalam gemerlap sinema.
Namun, potensi untuk hilang sebetulnya tertutupi oleh kehebatan sinematografi dari Ivan Kostić dan kejelian editor Milena Predic dalam memastikan alur cerita tetap dinamis dan meyakinkan secara estetika.
Dan jangan lupakan alunan musik intensif karya Aleksandar Randjelovic, yang diselingi melodi menenangkan dan halus, menenangkan jiwa saat diperlukan.
Kualitas film pun telah diakui secara global saat Locarno Film Festival 2023 di Swiss menganugerahinya dua penghargaan bergengsi: "Variety Award" untuk film terbaik di program Piazza Grande dan "Green Leopard Award" atas pesan sosialnya yang kuat.
Panggilan kemanusiaan
Melampaui intrik spionase dan detail ilmiah, "Guardians of the Formula" karya Dragan Bjelogrlić adalah suatu panggilan kemanusiaan.
Penderitaan fisik para korban radiasi nuklir seperti Dragoslav Popović, Rosanda Dangubić, Života Vranić, dan Radojko Maksic disajikan tanpa ampun.
Rambut rontok, batuk darah, kulit memucat. Ini adalah visual yang menusuk hati, pengingat brutal akan dampak teknologi yang salah arah.
Film itu menghidupkan kembali insiden kelam tahun 1958, di mana ambisi tokoh politik Leka Rankovic (diperankan oleh Bjelogrlić sendiri) menjadi pemicunya, terutama terkait dengan dinas rahasia dan keamanan di Yugoslavia yang dia pimpin.
Ketika keempat ilmuwan sekarat dari Yugoslavia tiba di Paris, di RS Curie, di sinilah Mathé (Alexis Manenti) berdiri. Awalnya keras, curiga, dan skeptis terhadap motif politik di balik kecelakaan itu.
Namun, Manenti berhasil menampilkan perubahan dari seorang jenius medis yang angkuh, secara perlahan mengungkap sisi kemanusiaannya.
Keraguannya untuk menyelamatkan "orang-orang yang tak pantas diselamatkan" akhirnya terkikis oleh panggilan profesi, dan mungkin, bisikan hati nuraninya.
Selain itu, yang paling menyentuh adalah kehadiran para karakter pendukung sebagai donatur RS Curie.
Mereka itu adalah ibu rumah tangga Odette Draghi (Anne Serra), mekanik Raymond "Bizon" (Jean-Louis Coulloc'h), juru tulis Marcel Pabion (Cédric Appietto), dan dokter klinik Leon Schwarzenberg (Jeremie Laheurte).
Mereka adalah representasi dari kemanusiaan universal yang melampaui batas politik dan kebangsaan.
Adegan pengambilan sumsum tulang yang menyakitkan dari mereka, dan risiko kematian yang mengintainya, adalah momen krusial.
Rasa solidaritas para donatur asal Paris itu teruji, membuktikan bahwa kemanusiaan adalah reaksi berantai yang jauh lebih kuat dari rasa takut terhadap bom nuklir.
Mereka tetap melakukan operasi sumsum tulang untuk menyelamatkan orang asing dari Yugoslavia itu, meski itu sebuah prosedur yang pada masa itu baru diuji coba kepada tikus.
Mereka pun sudah diberi tahu bahwa operasi itu mungkin berakibat fatal terhadap keselamatan diri donatur.
Pada masa itu belum diketahui apa konsekuensi medis dari transplantasi sumsum tulang, tetapi penduduk Paris itu tetap menyalakan cahaya di hatinya dalam kegelapan era Perang Dingin.
Cerita "Guardians of the Formula" seperti mengingatkan bahwa jiwa kemanusiaan penting untuk selalu dipelihara demi menjaga kedamaian.
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.