Jakarta (ANTARA) - PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP), produsen baja di Indonesia, melakukan kemitraan dengan Coupa Software Incorporated yang berbasis di California guna mempercepat perusahaan dalam menjalankan pengadaan yang ramah lingkungan dan mendorong dekarbonisasi rantai pasok
Kerja sama tersebut, menurut Executive Chairman GRP Kimin Tanoto, untuk memanfaatkan basis data unggulan Coupa dalam pemantauan ESG dan keberlanjutan serta membangun jaringan pemasok rendah karbon.
"GRP akan mempercepat pencapaian Roadmap Net Zero yang ambisius dan memastikan visi bersama untuk industri rendah karbon di seluruh rantai nilainya," kata Kimin dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Dikatakannya, dalam kerja sama tersebut Coupa menyediakan database vendor dan pemasok dengan penilaian keberlanjutan dan ESG yang transparan, membantu GRP dalam memilih mitra yang sejalan dengan target net zero perusahaan
Potensi pemantauan dan manajemen dari platform Coupa, lanjutnya, memungkinkan GRP untuk mempercepat perhitungan Emisi Cakupan 3 (Scope 3) dari perusahaan secara kredibel, sekaligus mengidentifikasi prioritas kegiatan dekarbonisasi.
Emisi Scope 3 adalah emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsung yang berasal dari seluruh rantai nilai perusahaan, di luar kendali operasional langsung.
Menurut Greenhouse Gas Protocol, emisi ini mencakup aktivitas pemasok, distribusi, penggunaan hingga pembuangan produk. Sehingga, pengelolaan emisi Scope 3 menjadi langkah penting dalam mendorong dekarbonisasi secara menyeluruh.
Kimin menyatakan, dengan mengintegrasikan pemahaman yang kuat terhadap sumber emisi hulu ke dalam inventarisasi gas rumah kaca, perusahaan akan semakin mudah dalam menyesuaikan dengan standar keberlanjutan industri terkemuka dan skema sertifikasi internasional, serta terus menetapkan tolok ukur baru bagi industri baja yang memenuhi tuntutan keberlanjutan global.
"Kami sangat peduli terhadap penerapan ESG, dan kami tahu pelanggan kami juga mengharapkannya. Kerja sama ini akan membawa kami untuk mewujudkan komitmen tersebut," katanya.
Sementara itu, Chief Transformation Officer GRP Kelvin Fu, mengatakan, di tengah kondisi rantai pasok yang semakin kompleks, transparansi dan kejelasan soal emisi serta target net zero akan menjadi pembeda utama antara perusahaan yang memimpin dan yang tertinggal.
"Itu sebabnya, kami terus berada di barisan terdepan dalam mendorong transformasi industri berat," katanya.
Baca juga: GRP terapkan sejumlah strategi hadapi meningkatnya baja impor
Baca juga: GRP komitmen perkuat keberlanjutan industri baja global
Baca juga: GRP siap pasok baja HRC tanpa karbon untuk pasar Eropa
Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025