Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat menegur pelaksana proyek pekerjaan galian saluran air di Jalan Bojong Raya, Kembangan, lantaran berantakan dan meresahkan pengguna jalan.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA), Purwanti Suryandari meminta agar pekerjaan galian dirapikan dan standar Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) diterapkan.
"Saya sudah tegur penyedianya untuk dirapikan dan K3 dijalankan," kata Purwanti saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Ia pun mengonfirmasi bahwa proyek tersebut merupakan galian untuk saluran air milik Suku Dinas (Sudin) SDA Jakarta Barat. Saluran itu digunakan untuk mencegah terjadinya banjir yang kerap melanda Jalan Bojong Raya.
"Ini pembuatan saluran untuk menarik genangan di depan Kelurahan Rawa Buaya, akan dialirkan ke Jalan Arimbi terus masuk ke Jalan Rama. Di situ kita sedang buat pompa," ujar Purwanti.
Saat proyek dimulai, akses Jalan Bojong Raya di lokasi tersebut bakal ditutup. "Tapi mempertimbangkan akses masyarakat. Jadinya tetap dibuka," kata dia.
Baca juga: Proyek galian drainase Pos Pengumben Jakbar dikeluhkan warga
Proyek galian saluran air tersebut direncanakan selesai pada awal November 2025. "Tapi ini dimaksimalkan, akhir Oktober 2025 sudah selesai," katanya.
Sementara itu, Ketua RT setempat, Amsar (64) menyebutkan, pengerjaan proyek galian sudah berlangsung kurang lebih dua pekan.
Dia juga mengonfirmasi ada sekitar delapan tiang utilitas yang sempat roboh saat proses penggalian menggunakan alat berat.
"Kemarin itu kan digali pakai beko, nah saya enggak paham juga kenapa, tiba-tiba roboh aja, doyong. Banyak lah kemarin yang roboh itu," kata Amsar di lokasi.
Saat tiang-tiang tersebut roboh, menurut Amsar, listrik di sejumlah rumah kawasan RT 05 sempat terputus. Termasuk, kabel jaringan internet dan telepon yang turut terpasang di tiang tersebut.
"Wah kemarin semuanya datang itu, WiFi, PLN, Telkom. Tapi enggak lama lah, kira-kira setengah hari sudah nyala lagi," kata dia.
Baca juga: Simpul kemacetan di Jalan Centex dipicu galian saluran air
Di lokasi, galian dimulai dari Jalan Bojong Raya menuju ke Jalan Arimbi Raya hingga ke Jalan Rama Raya.
Titik galian dimulai di Jalan Bojong Raya, tepatnya di depan gedung kampus Stikes Kesosi, terbentang sejauh 180 meter hingga ke persimpangan menuju Jalan Arimbi.
Kemudian, jalur galian berbelok ke kanan masuk ke Jalan Arimbi Raya dan memanjang lagi sejauh 200 meter hingga kawasan perumahan di Jalan Rama Raya.
Gundukan tanah terlihat menumpuk di sisi Jalan Bojong Raya sebagai jalan utama yang dilalui warga untuk melintas.
Akibatnya, terjadi penyempitan jalur dari seharusnya bisa dilewati dua mobil menjadi hanya satu mobil saja. Kemacetan pun terjadi saat dua mobil berpapasan dari arah yang berlawanan.
Beberapa kali terlihat salah satu mobil harus mengalah dan mundur untuk mencari tempat menepi agar bisa memberikan jalur kepada mobil lain lewat secara bergantian.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.