FPTP adakan lomba baca kitab kuning, dan memperebutkan Piala Menko PM

1 month ago 11

Jakarta (ANTARA) - Forum Percepatan Transformasi Pesantren (FPTP) mengadakan lomba membaca kitab kuning yang memperebutkan Piala Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar.

“Hadiah pertama umrah dan memperebutkan Piala Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, juga ada pemberian beasiswa untuk studi di Mesir, dan penghargaan lain yang tentunya uang pembinaan bagi para pemenang satu, dua, tiga, dan harapan satu, dua, tiga,” ujar Direktur FPTP Saifullah Ma’shum di Jakarta, Rabu.

Saifullah menjelaskan lomba tersebut dipilih FPTP untuk menunjukkan karakteristik pesantren yang menjadi tempat kajian keilmuan Islam.

“Kami coba sampaikan kepada publik bahwa pesantren ini kami berdayakan. Santrinya itu sehari-hari mencoba mengkaji teks-teks yang sangat lama, dan ternyata kitab-kitab yang ditulis oleh ulama hampir 1.000 tahun yang lalu itu masih sangat kontekstual dengan kondisi saat ini,” katanya.

Kitab-kitab tersebut seperti Ahkam al-Sulthaniyyah, Ghiyatsul Umam, dan Siyasah al-Syar’iyyah.

Baca juga: Menag ungkap harapan ajang MQK jadi pemicu umat perdalam kitab kuning

Sementara itu, dia menjelaskan lomba tersebut diadakan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2025, serta sekaligus mengedukasi masyarakat di tengah opini publik mengenai pesantren.

“Kami sangat sadar dunia pesantren saat ini sedang menghadapi banyak sekali masalah, baik itu masalah yang datang dari Allah, cobaan musibah Al-Khoziny, Sidoarjo, di Lampung Selatan, dan sejumlah pesantren yang tanpa diduga, tidak disengaja, dan tanpa disadari terjadi musibah, dan oleh kalangan tertentu di-framing (dibingkai, red.) menjadi sesuatu sehingga jadi bahan olok-olok,” katanya.

Ia melanjutkan, “Bahan untuk dikembangkan dan diviralkan bahwa pesantren memang tidak lagi layak untuk menjadi salah satu opsi dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa karena banyak masalah.”

Oleh sebab itu, dia berharap lomba tersebut dapat mengedukasi masyarakat sekaligus menyikapi opini publik yang negatif.

Adapun peserta lomba tersebut adalah santri putra dan putri yang berusia maksimal 21 tahun, dan pendaftaran ditutup pada 31 Oktober 2025.

Baca juga: Kemenag gelar lomba baca kitab kuning internasional untuk kali pertama

Baca juga: PBNU: Lomba mengajar kitab kuning dorong inovasi pembelajaran

Baca juga: PKS lestarikan tradisi pesantren dengan gelar lomba baca kitab kuning

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |