Jakarta (ANTARA) - NBA resmi mengonfirmasi bahwa pertandingan All-Star musim ini akan menampilkan format “US vs the World”, sebuah konsep baru yang akan mempertemukan pemain Amerika melawan pemain non-Amerika.
Bintang Milwaukee Bucks Giannis Antetokounmpo yang merupakan pemain dari Yunani menyambut positif perubahan tersebut dan menilai format baru akan membuat pemain tampil lebih kompetitif.
“Saya akan bermain keras. Semua pemain punya ego, tidak ada yang mau dipermalukan. Jadi orang akan bermain lebih serius karena tak ingin jadi bahan viral. Saya senang dengan format ini,” kata Antetokounmpo dikutip dari laman resmi NBA, Rabu.
NBA bersama Asosiasi Pemain Bola Basket Nasional (NBPA) mengumumkan rencana itu pada Selasa malam waktu setempat setelah beberapa bulan mencari cara untuk membuat laga All-Star kembali menarik bagi penggemar.
Pertandingan akan berlangsung pada 15 Februari 2026 di Intuit Dome, markas Los Angeles Clippers di Inglewood, California, mulai pukul 17.00 waktu setempat atau Senin pagi WIB.
Komisioner NBA Adam Silver menyebut pemilihan format “US vs the World” selaras dengan semangat kebangsaan yang menguat selama perhelatan Olimpiade. Momentum tersebut diyakini dapat menambah daya tarik bagi penonton global yang selama ini menjadi bagian besar dari basis penggemar NBA.
Dalam format baru ini, akan ada tiga tim berisi minimal delapan pemain. Setiap gim berdurasi satu kuarter (12 menit). Tim A akan melawan Tim B pada gim pertama, pemenangnya menghadapi Tim C di gim kedua, sedangkan tim yang kalah di gim pertama akan berjumpa Tim C di gim ketiga.
Dua tim dengan rekor terbaik akan bertemu di partai final, dan jika seluruh tim imbang, selisih poin akan menjadi penentu.
Baca juga: Pemulihan tahap akhir, LeBron James latihan dengan tim G League Lakers
NBA menjelaskan bahwa pemilihan pemain tetap menggunakan sistem kombinasi suara penggemar (50 persen), pemain (25 persen), dan panel jurnalis serta penyiar (25 persen). Namun, perbedaan utama musim ini ialah penghapusan kategori pemain depan dan pemain belakang dalam pemungutan suara, sehingga posisi pemain tidak lagi menjadi faktor penentu.
Sebanyak 10 pemain terbaik, yakni lima dari Wilayah Timur dan lima dari Wilayah Barat, akan ditetapkan sebagai starter, sedangkan 14 pemain lainnya dipilih oleh pelatih kepala NBA. Dari total 24 pemain tersebut, akan disusun dua tim Amerika Serikat dan satu tim dunia, dengan ketentuan tambahan pemain jika komposisi tidak seimbang.
Dominasi pemain internasional dalam beberapa musim terakhir turut menjadi alasan di balik perubahan format ini. Pemain non-Amerika memenangi tujuh gelar MVP terakhir, empat gelar pencetak poin terbanyak, dan lima gelar rebound terbaik berturut-turut. Musim lalu, bintang Kanada Shai Gilgeous-Alexander meraih MVP Final sekaligus membawa Oklahoma City Thunder menjuarai NBA.
NBA berharap inovasi ini dapat mengembalikan semangat kompetitif yang sempat memudar dalam beberapa edisi terakhir. Laga All-Star 2024 di Indianapolis, misalnya, dikritik karena berakhir dengan skor tinggi 211–186 yang dianggap terlalu santai.
Baca juga: "Buzzer beater" Bane jadi penentu kemenangan Magic atas Trail Blazers
Baca juga: Doncic cetak 38 poin, Lakers tekuk Hornets 121-111
Penerjemah: Aditya Ramadhan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































