Jakarta (ANTARA) - FKS Food Sejahtera Tbk (FKS FS) menggelar kegiatan penanaman pohon langka dalam rangka mendukung konservasi lingkungan dan keanekaragaman hayati yang diusung pemerintah.
Direktur Utama FKS Food Sejahtera, Gerry Mustika di Jakarta, Jumat menyatakan, kegiatan ini merupakan bentuk nyata pihaknya dalam implementasi pilar lingkungan dalam strategi Enviromental, Social, and Governance (ESG).
Pohon yang ditanam antara lain yakni Dewandaru, Cempaka, Kayu Putih, Sengon, Ketapang Kencana, dan Mahoni.
Keanekaragaman hayati lanjutnya, memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan membantu pemerintah mewujudkan ketahanan pangan.
Baca juga: KI soroti nilai ekologis Raja Ampat dan dampak besar jika rusak
Menurut Laporan Global Assessment dari Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES) tahun 2019, sejuta spesies tumbuhan dan hewan terancam punah akibat aktivitas manusia.
Bahkan, laporan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2022 menyebutkan bahwa Indonesia telah kehilangan sekitar 40 persen tutupan hutan alami, di luar kawasan konservasi sejak tahun 1950, yang berdampak pada hilangnya habitat bagi spesies endemik.
Oleh karena itu, lewat program ini, pihaknya berharap dapat berkontribusi tidak hanya terhadap pencapaian Proper Hijau dari pemerintah, tetapi juga terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs).
“Melestarikan keanekaragaman hayati bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Kami percaya bahwa pelaku industri juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga lingkungan," katanya.
Baca juga: KLH akan perkuat kearifan lokal yang dukung upaya konservasi
Melalui penanaman pohon langka ini, pihaknya ingin berkontribusi nyata dalam konservasi spesies yang semakin sulit ditemukan di habitat alaminya.
Dikatakan dia, penanaman pohon ini juga menjadi bagian dari upaya FKS Food Sejahtera untuk menciptakan ruang hijau yang berfungsi sebagai kawasan konservasi, edukasi, sekaligus mitigasi perubahan iklim.
Selain pohon-pohon endemik dan langka, perusahaan juga merancang pengelolaan jangka panjang yang melibatkan masyarakat sekitar.
Kegiatan ini menjadi langkah lanjutan dari program Sarana Air Bersih untuk Komunal (Sabuk), inisiatif FKS Foundation dalam penyediaan air bersih melalui pembangunan sumur bor dan sistem distribusi air bagi masyarakat yang kekurangan terhadap akses air bersih.
Baca juga: IRI Indonesia terbitkan buku khutbah lintas agama untuk jaga hutan
Program ini telah memberikan manfaat langsung bagi lebih dari 800 kepala keluarga, terutama di daerah dengan infrastruktur terbatas di wilayah Sragen.
"Keberlanjutan bagi kami berarti memberikan dampak positif secara menyeluruh, baik bagi lingkungan maupun masyarakat. Penanaman pohon langka dan program Sabuk menjadi dua sisi dari komitmen kami dalam menciptakan masa depan yang lebih baik dan berdaya,” kata dia lagi.
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
