Jakarta (ANTARA) - Final Indonesian Basketball League (IBL) 2025 mempertemukan dua kekuatan dari generasi berbeda ketika Pelita Jaya Jakarta sebagai klub dengan tradisi juara, menghadapi tim penantang Dewa United Banten yang baru lima tahun berkompetisi.
“Kita sedang menyaksikan momen besar dalam sejarah liga. Ketika klub dengan mental juara bertemu klub baru yang dibangun dengan kesabaran dan visi jangka panjang. Di situlah sejarah yang sesungguhnya sedang ditulis,” kata Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah di Jakarta, Senin.
Pelita Jaya Jakarta, juara bertahan dengan sejarah panjang penuh kemenangan, bertekad mempertahankan takhta.
Di sisi lain, Dewa United Banten, tim muda yang baru lima musim berlaga di IBL, menjejak final untuk pertama kalinya dan berupaya mengukir sejarah untuk menjuarai liga.
Bagi Dewa United, langkah ke final adalah buah dari proses panjang yang tak mudah.
Baca juga: Youbel tetap puji pemain Satria Muda, meski gagal capai final IBL 2025
Tiga kali langkah mereka terhenti pada babak semifinal, namun musim ini menjadi jawaban dari kerja keras kolektif yang telah mereka jalani.
“Ini adalah bukti bahwa konsistensi dan komitmen bisa membawa tim menembus dominasi tradisional dan memberi warna baru bagi liga,” kata Junas.
Pelita Jaya telah lima kali secara beruntun mencapai final IBL, dan delapan kali dalam 10 tahun terakhir. Mereka konsisten sepanjang musim, dengan kestabilan dari fase reguler hingga playoff.
“Mereka tahu bagaimana menjadi juara, dan tahun ini tampil seolah ingin menegaskan diri sedang membangun dinasti baru,” kata Junas lagi.
Final IBL 2025 antara Pelita Jaya dan Dewa United Banten dijadwalkan berlangsung pada 17, 19, dan 20 Juli 2025 di Dewa United Arena Tangerang Banten, dan GOR Soemantri Bodjonegoro Jakarta.
Baca juga: Masuk final IBL 2025, Justin Tatum: Hasil kerja keras latihan
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
