Film sci-fi "Pelangi di Mars" sajikan petualangan manusia dengan robot

2 months ago 21

Jakarta (ANTARA) - Film terbaru "Pelangi di Mars" dari rumah produksi Mahakarya Pictures & MBK menyajikan genre sci-fi (fiksi ilmiah) yang dibalut drama keluarga tentang petualangan manusia dengan robot.

Lewat narasi menyentuh dan visual memukau, film ini mengeksplorasi tema persahabatan, ketangguhan, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Sutradara "Pelangi di Mars", Upie Guava, mengatakan film ini tak hanya mengandalkan efek visual futuristik, tetapi juga mengedepankan nilai kemanusiaan yang kuat.

"Seorang anak manusia, si Pelangi ini dengan para robot yang awalnya saling berantem, saling gak akur karena perbedaan. Lantas karena keluguannya Pelangi jadi sebuah harmoni yang indah," kata Upie Guava, dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dibintangi oleh Messi Gusti, Lutesha, Rio Dewanto, Livy Renata, Myesha Lin Adeeva, film "Pelangi di Mars" mengajak berpetualangan dengan latar tahun 2090, di mana saat itu persediaan air di Bumi sudah sangat terbatas.

Baca juga: Film aksi laga "Believe" tayang di bioskop Indonesia mulai 24 Juli

Mengikuti kisah Pelangi (Messi Gusti), seorang gadis 12 tahun yang menjadi manusia pertama yang lahir dan tumbuh di Mars. Pelangi hidup seorang diri di planet Mars yang sepi setelah ditinggal oleh ibunya, Pratiwi (Lutesha).

Pada saat itu koloni manusia sudah meninggalkan planet tersebut. Namun, kesendiriannya segera berubah menjadi perjalanan luar biasa ketika dia bertemu dengan sekelompok "robot rusak" yang sudah lama ditinggalkan.

Bersama mereka, Pelangi mengejar harapan terakhir umat manusia, sebuah mineral ajaib Bernama Zeolith Omega yang diyakini mampu memurnikan air di Bumi.

Karakter Pelangi merepresentasikan harapan baru, keberanian seorang anak, dan kekuatan kolaborasi lintas batas—manusia dan mesin. Film ini juga menyajikan karakter-karakter robot unik yang akan mendampingi Pelangi.

Aktor Rio Dewanto yang ikut berperan dalam "Pelangi di Mars" mengatakan bahwa film ini menggunakan teknologi Extended Reality (XR) yang digunakan selama syuting.

"Dengan menggunakan XR ini sangat membantu ketika kita sedang ada disini. Dibandingkan semua green screen bingung ada dimana. Ya menyenangkan experience nya," kata Rio Dewanto.

Bekerja sama dengan Guava Film, DossGuava Studio dan PFN, film "Pelangi di Mars" menghadirkan pendekatan visual yang inovatif dan cerita yang menyentuh berbagai generasi, "Pelangi di Mars" siap menjadi karya sinematik yang tidak hanya menghibur, tapi juga menginspirasi, akan hadir di bioskop.

Baca juga: 8 kutipan cinta penuh makna film Sore: Istri dari Masa Depan

Baca juga: B Film School siapkan SDM industri perfilman dukung ekonomi kreatif

Baca juga: Film animasi China "Ne Zha 2" tayang perdana di UEA

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |