FIF bidik pembiayaan Rp93,9 miliar di Bali 2025

5 hours ago 1
ali masih menjadi magnet pariwisata sehingga itu bisa mendukung peningkatan target pembiayaan

Denpasar (ANTARA) - PT Federal International Finance (FIF Group) membidik penyaluran pembiayaan mencapai Rp93,9 miliar pada 2025 di Bali atau meningkat dibandingkan realisasi 2024 sebesar Rp92 miliar mencermati pertumbuhan positif sektor pariwisata.

"Bali masih menjadi magnet pariwisata sehingga itu bisa mendukung peningkatan target pembiayaan," kata Kepala Pemasaran Spektra FIF Group Bali I Gusti Ngurah Junaedi di Denpasar, Bali, Minggu.

Ada pun penyaluran pembiayaan pada 2024 itu meningkat sekitar 10 persen dibandingkan realisasi pada 2023.

Menurut dia, pola penyerapan pembiayaan nasabah di Pulau Dewata diperkirakan masih tetap sama yakni paling besar sekitar 75 persen untuk pembiayaan otomotif atau kendaraan bermotor, selanjutnya pengajuan dana tunai.

Kemudian, pembiayaan untuk pembelian produk elektronik dan rumah tangga melalui Spektra dengan rata-rata realisasi hingga mencapai Rp8,5 miliar.

Ada pun porsi pembiayaan kendaraan bermotor khususnya sepeda motor di Bali untuk periode Januari 2025 sudah mencapai rata-rata hingga 80 persen.

Ia menjelaskan rata-rata keluaran sepeda motor baru di Bali diperkirakan mencapai sekitar 8.000-10.000 unit, sekitar 3.000-3.500 unit di antaranya menggunakan fasilitas pembiayaan perusahaan tersebut.

Untuk mendukung realisasi pembiayaan pada 2025 pihaknya menggenjot pangsa pasar melalui program pameran Spektra Meriah di Ramayana Denpasar pada 23 Februari hingga 1 Maret 2025.

Sedangkan, tingkat kepatuhan nasabah di Bali tergolong tinggi terbukti dengan rasio kredit bermasalah (non performing finance/NPF) perusahaan pembiayaan itu di Pulau Dewata tercatat rendah yakni mencapai 1,05 persen pada 2024.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali mencatat selama 2024 pembiayaan di Pulau Dewata tumbuh positif.

Regulator lembaga jasa keuangan itu mencatat kucuran pembiayaan di Bali mencapai Rp12,08 triliun atau tumbuh 12,42 persen.

Pembiayaan tersebut didominasi oleh pembiayaan kepada perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda Motor serta pembiayaan kepada aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya.

Baca juga: OJK: Pembiayaan kendaraan bermotor roda empat capai Rp298,30 triliun

Baca juga: BSI catat pembiayaan kendaraan bermotor tumbuh 68,7 persen di April

Baca juga: WOM Finance: Industri kendaraan bermotor jadi sektor pendorong ekonomi

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |