Festival belanja robot Beijing perkenalkan aplikasi teknologi terdepan

1 month ago 5

Beijing (ANTARA) - Saat pintu restoran baru bertema robot di Beijing terbuka, para pengunjung langsung disambut oleh robot pelayan humanoid yang mengangguk dan berbicara dengan gestur yang hampir menyerupai manusia.

Di saat yang sama, sejumlah robot pramusaji meluncur di antara meja-meja pelanggan untuk membawakan pesanan, sementara personel band musik robot memainkan drum serta gitar di panggung, menyulap momen makan malam biasa menjadi pertunjukan futuristik.

"Restoran ini memberi saya kesan baru tentang teknologi. Ini benar-benar hasil upaya yang luar biasa," kata Ding Wenjun, seorang wisatawan dari Provinsi Jiangxi, China timur.

"Ini bukan hanya tempat makan imersif yang menggabungkan kuliner, budaya, dan teknologi, tetapi juga menyediakan skenario untuk penerapan robot dan pengumpulan data," kata Sun Ling, kepala di restoran bernama Robot Restaurant itu.

Restoran yang mutakhir secara teknologi ini merupakan salah satu peserta dalam Festival Konsumsi Robot E-Town, yang berlangsung dari 2 hingga 17 Agustus. Perhelatan ini diselenggarakan oleh Komite Administratif Kawasan Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Beijing (Beijing Economic-Technological Development Area), yang juga dikenal sebagai Beijing E-Town.

Festival tersebut juga menandai debut Robot Mall, sebuah gerai "robot 4S" seluas 4.000 meter persegi, sementara mal-mal dan platform e-commerce JD.com ikut hadir untuk mengadakan kampanye penjualan. Perusahaan-perusahaan peserta festival ini dapat menikmati subsidi hingga 250.000 yuan (1 yuan = Rp2.262), atau sekitar 35.039 dolar AS (1 dolar AS = Rp16.237) untuk setiap pembelian robot di Robot Mall.

Robot Mall menampilkan lebih dari 50 produk di bidang robotika medis, industri, dan robotika pendamping. Misalnya, Galbot G1, sebuah robot humanoid beroda, dapat mengambil obat-obatan dari rak dan mengantarkannya langsung kepada pasien.

"Robot ini dapat secara otomatis mendistribusikan obat-obatan, sehingga meringankan beban kerja perawat yang berat dan mengurangi risiko kesalahan manusia," kata Meng Yanpei, seorang manajer di mal tersebut. "Di apotek, mesin ini melayani pasien darurat, terutama pada malam hari, selain juga membantu mengurangi biaya operasional dengan mengambil alih tugas-tugas berulang."

Lebih dari 10 apotek di Beijing kini menggunakan Galbot G1, yang beroperasi selama 24 jam sehari. Robot ini dijual seharga 680.000 yuan di toko 4S selama festival tersebut, dengan penawaran diskon sebesar 50.000 yuan.

Sebuah tangan mekanik menuangkan air selama Konferensi Robot Dunia (WRC) 2025 di Beijing, ibu kota China, 11 Agustus 2025. (Xinhua/Ju Huanzong)

Hingga Selasa (12/8), lebih dari 19.000 robot dan produk terkait telah terjual selama festival tersebut, dengan total penjualan melebihi 200 juta yuan.

Selain itu, distribusi voucher belanja juga telah membantu meningkatkan penjualan sebesar lebih dari 60 juta yuan, menurut Komite Administratif Beijing E-Town.

Pandangan Zhang sejalan dengan pandangan Massimiliano Zecca, seorang profesor teknologi kesehatan di Universitas Loughborough di Inggris, yang mengatakan, "Robot humanoid saat ini membutuhkan tim insinyur untuk merawatnya. Mereka perlu memberikan nilai nyata untuk membentuk pasar yang alami."

Menargetkan konsumen daring, platform e-commerce JD.com telah memamerkan lebih dari 680 produk robot, termasuk robot berkaki empat, robot berkaki dua, eksoskeleton, serta robot edukasi dan pendamping, dengan subsidi maksimum sebesar 600 yuan per produk.

"Dulu, robot-robot ini dihargai jutaan yuan, tetapi sekarang harganya semakin terjangkau," kata Xu Lei, kepala Departemen Bisnis Robot Pintar di bawah naungan Grup Bisnis Digital 3C JD.com. "Kami berharap dapat memanfaatkan keunggulan penjualan daring, dukungan merek, dan rantai pasokan untuk membuat robot lebih terjangkau bagi lebih banyak konsumen."

Zhang Hao, ilmuwan utama di ALVA (Beijing) Technology Co., Ltd., mengatakan bahwa robot masih dalam tahap awal perkembangannya dan sering digunakan terutama untuk tujuan pameran. "Meskipun mereka mungkin terhuyung-huyung saat berjalan, mereka memikat kita karena kita dapat merasakan kecerdasan mereka yang secara bertahap berkembang."

"Hanya ketika robot membantu pelanggan menghasilkan uang, mereka akan membeli dan terus membeli mesin-mesin semacam itu," kata Zhang, menambahkan bahwa mesin-mesin tersebut harus praktis, terjangkau, serbaguna, dan efektif dalam penggunaannya bagi konsumen.

Sebuah band robot tampil di sebuah restoran bertema di Beijing, ibu kota China, 6 Agustus 2025. (Xinhua/Ju Huanzong)

Pandangan Zhang sejalan dengan pandangan Massimiliano Zecca, seorang profesor teknologi kesehatan di Universitas Loughborough di Inggris, yang mengatakan, "Robot humanoid saat ini membutuhkan tim insinyur untuk merawatnya. Mereka perlu memberikan nilai nyata untuk membentuk pasar yang alami."

Meskipun memiliki keterbatasan, Zecca jelas terkesan dengan robot humanoid yang bertugas sebagai barista kopi dan menciptakan seni latte yang rumit dalam gelaran Konferensi Robot Dunia (World Robot Conference) 2025, yang ditutup pada Selasa.

"Saya bersedia membayar untuk secangkir kopi dengan cita rasa artistik. Perkembangan robot humanoid pasti akan memberikan lebih banyak pilihan untuk memenuhi preferensi pribadi," ujar Zecca.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |