Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan bahwa pemasangan kembali Chattra atau payung atau mahkota pada Candi Borobudur yang pernah terpasang mampu melengkapi warisan budaya yang telah diakui UNESCO ini.
“Soal pemasangan Chattra ini bukan diskusi baru, sudah lama, sempat menjadi keputusan. Kita ingin melanjutkan rencana pemasangan Chattra ini sesuai permintaan dari umat Buddha terutama dari Bimas agama Buddha,” ujar Fadli saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Pemasangan Chattra ini diharapkan akan menjadi pelengkap Borobudur sebagai living heritage atau warisan budaya yang hidup bukan sebagai dead monument atau sebagai monumen saja.
Adapun pemasangan Chattra akan dilakukan tahun depan dengan melibatkan ahli sipil, ahli konstruksi dalam negeri, serta diawasi oleh para arkeolog dan ahli lainnya untuk memastikan pemasangan Chattra setinggi 3 meter terpasang dengan baik dan presisi.
Baca juga: Fadli Zon dorong revitalisasi Borobudur gunakan teknologi
“Orang cuma memasang 3 meter, itu ibaratnya ahli-ahli konstruksi kita, tukang-tukang kita saja jago-jago. Yang memasang pasti tukang-tukang diawasi oleh arkeolog, oleh ahli kira-kira begitu,” tegasnya.
Pemasangan ini dipastikan tidak akan merusak bangunan candi yang telah ada dan kegiatan hanya bersifat memasang dan melengkapi, serta tidak lagi dibutuhkan kajian karena kajian sudah selesai.
"Memang secara artistik, kalau pendapat pribadi saya juga secara luar biasa rasanya lebih lengkap," tambahnya lagi.
Fadli juga memastikan bawa pemasangan Chattra ini tidak memakan waktu yang lama. Menurutnya, pemasangan mahkota di puncak stupa induk Candi Borobudur yang sempat terpasang pada 1911 bukanlah persoalan yang besar yang akan merepotkan.
Pemasangan atau perubahan pada warisan budaya UNESCO bukanlah hal pertama kalinya dilakukan, ia pun menjelaskan bahwa ada warisan budaya lain yang dipindahkan secara total bahkan candi dibelah. “Malah mereka yang melakukan, yang penting konservasi. Sudah,” katanya.
Baca juga: Menbud tinjau Borobudur, dorong percepatan revitalisasi
Baca juga: Senam Kebudayaan untuk lestarikan budaya dan tingkatkan kesehatan
Baca juga: Fadli Zon mengungkapkan ahli belum temukan pusat kerajaan Majapahit
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































