Jakarta (ANTARA) - Empat Rukun Tetangga (RT) di Rukun Warga (RW) 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terdampak bau menyengat akibat limbah kimia dari perusahaan yang ada di kawasan tersebut.
"Paling berdampak bau adalah warga di RW 09, terutama RT1, RT2, RT3 dan RT 5 yang berdekatan langsung dengan lapangan sebagai tempat penyimpanan limbah tersebut," kata Sekretaris RT 02, RW 09, Wijaya Sudrajat di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, limbah pabrik yang berisi cairan tersebut disimpan di dalam sebuah drum berwarna biru dan diletakkan di lapangan milik perusahaan.
Sedangkan posisi lapangan tersebut berhadapan langsung dengan perumahan warga. Limbah pabrik tersebut mengeluarkan aroma menyengat jika terkena angin.
Selain itu bau limbah itu pun masuk ke rumah-rumah warga dan membuat kenyamanan terganggu.
"Jika ada angin berhembus kencang, bau dari limbah yang ditaruh dalam drum berwarna biru yang diletakkan di tengah lapangan milik perusahaan banyak dikeluhkan warga," kata dia.
Baca juga: Rano Karno minta kesadaran warga terkait masalah limbah di Marunda
Baca juga: DKI terus upayakan bangun sarana pengelolaan air limbah
Ia mengatakan, drum-drum berisi limbah tersebut mulai ditaruh di lapangan sejak tiga bulan yang lalu.
Sementara itu, warga setempat bernama Amsiyah mengatakan, bau limbah tersebut sangat menyengat saat malam hari. "Hampir tiap malam bau menyengat asam banget membuat napas tidak segar" katanya.
Jika baunya sudah sangat mengganggu maka dirinya memutuskan untuk ke luar rumah dan menjauh dari lapangan tempat penyimpanan limbah itu.
"Kami baru akan masuk lagi ke rumahnya, jika bau limbah sudah mulai berkurang," kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025