Ekspansi produk lokal ke global bukti Indonesia kaya kreativitas 

6 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Akbar HImawan Buchari mengatakan adanya prestasi produk lokal Indonesia yang menembus pasar global adalah bukti Indonesia kaya kreativitas dan budaya yang ditonjolkan dari produk turunan asli.

Sebuah prestasi bagi salah satu anggota HIPMI Culinary, yaitu "Sour Sally", yang sudah MOU akan melaksanakan kegiatan aktivitas usahanya di Dubai, yang segera juga dilaksanakan dengan Filipina, kata Akbar dalam acara Indonesia Go Global yang diselenggarakan HIPMI Culinary Indonesia (HCI) di Jakarta, Rabu.

"Nah ini menunjukkan bahwa Indonesia kaya akan kreativitas, akan budaya, dan kaya akan produk-produk yang memang turunannya asli dari Indonesia,” tambah Akbar.

Ia mengatakan dengan ekspansi pasar "Sour Sally" ke mancanegara, pasar UMKM domestik semakin mengembangkan lagi produknya di bidang ekonomi kreatif agar juga bisa bersaing untuk menuju pasar global.

Baca juga: Menekraf gandeng HCI kembangkan ekspor kuliner halal Indonesia

Akbar mengatakan pelaku UMKM di sektor kuliner menyumbang 60 persen dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di sisi lain, pertumbuhan sektor kuliner juga meningkat di angka 5,82 persen sehingga dibutuhkan bagi pertumbuhan ekonomi.

Ia berharap dengan adanya kementerian yang fokus pada sektor ekonomi kreatif dapat menjadi sarana kolaborasi yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Artinya untuk menuju delapan persen, banyak sektor yang sudah dicanangkan oleh pemerintah pusat, tapi sektor UMKM dan food and beverage (F&B) ini menjadi penting untuk dilakukan perhatian khusus, bagaimana teman-teman ini bisa diberikan insentif, diberikan akses untuk permodalan, diberikan akses untuk promosi, ini yang menjadi PR kita bersama,” kata Akbar.

Sementara itu Ketua HIPMI Culinary Indonesia (HCI) Chikita Virginia mengatakan langkah Sour Sally menembus pasar global sebagai bukti jenama Indonesia bisa bersaing di industri food and beverage (F&B) internasional asal berani melangkah dan memiliki strategi dan jaringan yang tepat.

Baca juga: Kemenekraf imbau pedagang perhatikan sertifikasi halal

“Industri F&B bukan hanya sekedar bisnis, tetapi juga bagian dari identitas bangsa yang memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar global. Kita tidak hanya menjual makanan tapi membagikan kultur Indonesia kepada dunia. Saya juga sangat bangga melihat bagaimana brand lokal seperti Sour Sally yang telah berhasil menembus pasar internasional,” kata Chikita.

HCI juga memiliki program IP Local Go Global yang mendorong semakin banyaknya F&B lokal untuk berani berekspansi ke luar negeri yang bisa meningkatkan nama Indonesia di kancah dunia.

Jenama kuliner yoghurt beku Sour Sally mengembangkan produknya ke pasar global, diantaranya Uni Emirat Arab dan Saudi Arabia serta negara Filipina dengan menonjolkan sertifikasi halal dan cita rasa Indonesia di dalam sajiannya.

Baca juga: Sri Mulyani pastikan proses sertifikasi produk halal gratis bagi UMK

Pendiri Sour Sally Donny Pramono mengatakan ekspansi Sour Sally ke global sebagai hadiah di usia 17 tahun yang sudah mengembangkan ratusan toko di Indonesia.

“Kenapa Sour Sally yang dilirik di luar negeri karena satu ada sertifikasi halal, karena halal Indonesia salah satu yang diakui di dunia dan yang kedua adalah Sour Sally juga sebuah brand frozen yoghurt yang mempunyai cita rasa Asia jadi kita tonjolin beberapa flavor Indonesia,” katanya.

Sour Sally akan membuka cabang untuk masing-masing negara dengan Uni Emirat Arab sebanyak 15 toko, Saudi Arabia minimal 15 toko dan juga untuk Filipina sebanyak 48 toko. Sour Sally juga akan bersaing dengan jenama kuliner yoghurt beku lainnya seperti dari Amerika dan Eropa.

Baca juga: Menekraf sebut sertifikat halal bantu produk Indonesia ke pasar global

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |