Ekonom sebut multilateralisme krusial bagi pembangunan Asia-Pasifik

2 hours ago 2

Sydney (ANTARA) - Multilateralisme sangat penting untuk menjamin pembangunan dan kemakmuran berkelanjutan kawasan Asia-Pasifik di era ketidakpastian kebijakan global, dan China akan memainkan peran kunci dalam proses ini, kata seorang ekonom ternama asal Australia.

Multilateralisme sangat penting bagi kemakmuran Asia-Pasifik karena terdapat sejumlah perekonomian di kawasan ini dengan latar belakang, sumber daya, sistem politik, dan institusi yang sangat berbeda, kata Peter Drysdale, kepala Biro Penelitian Ekonomi Asia Timur di Universitas Nasional Australia (Australian National University/ANU), dalam wawancara terbaru dengan Xinhua di kantornya di Canberra.

Sistem multilateral telah memungkinkan mereka untuk berkembang melalui perdagangan internasional, investasi, dan transfer teknologi, katanya.

Hal ini juga menjadi fokus utama misi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC), dan platform ini didirikan di atas gagasan inti regionalisme terbuka, yang berlandaskan pada kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), kata Drysdale, yang juga merupakan profesor emeritus ekonomi di ANU.

"Tentu saja sistem itu kini sedang menghadapi tantangan. Aturan-aturannya terancam oleh intervensi kebijakan dari sejumlah negara. Dan kita harus mempelajari cara untuk melewati periode ini," kata Drysdale.

"Ini periode yang sulit. Dan institusi seperti APEC akan sangat penting dalam penanganannya," lanjutnya.

Ekonom Australia itu menyatakan bahwa satu hal yang menjadi prioritas adalah menegaskan relevansi berkelanjutan dari prinsip-prinsip multilateral yang menjadi dasar APEC, baik melalui kata-kata maupun tindakan nyata.

"Itu berarti tidak mundur ke dalam skema perdagangan yang diskriminatif, meskipun ada tekanan besar dari sejumlah kekuatan besar saat ini," kata Drysdale.

Menanggapi upaya aktif China dalam menjunjung tinggi multilateralisme, Drysdale mengatakan bahwa memiliki China sebagai benteng penting dari sistem multilateral, serta melakukan tindakan yang konsisten dengan prinsip-prinsip yang terus disuarakan China mengenai pentingnya sistem tersebut, adalah hal "krusial dalam menangani masalah yang kita hadapi."

"Yang menjadi kepentingan kita adalah melakukan yang terbaik untuk melindungi sistem multilateral dan posisi China di dalamnya, karena pertumbuhan dan kemakmuran China serta pertumbuhan dan kemakmurannya di masa depan akan penting bagi pertumbuhan dan kemakmuran seluruh kawasan," imbuhnya.

Menjelang Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC ke-32 yang akan digelar di Korea Selatan, Drysdale menyatakan bahwa pertemuan tersebut diharapkan akan fokus pada inovasi, konektivitas, dan keberlanjutan, isu-isu yang saat ini penting bagi perekonomian-perekonomian regional dan menjadi kunci untuk memajukan strategi global mereka.

Sejak didirikan, APEC telah berperan sebagai platform utama yang memungkinkan pihak-pihak untuk menangani isu-isu bilateral yang sulit dalam kerangka multilateral, yang sangat penting bagi kemakmuran ekonomi dan stabilitas politik regional, kata Drysdale.

"APEC bahkan lebih penting saat ini daripada saat awal berdirinya, karena kini, penyelesaian perbedaan antarnegara yang disediakan oleh kerangka diskusi dan dialog APEC sangat penting untuk melewati kesulitan yang harus kita atasi saat ini," ujarnya.

Drysdale telah menulis banyak karya akademis tentang kerja sama ekonomi di Asia Timur dan Pasifik, serta kebijakan ekonomi dan perdagangan internasional. Penelitiannya memiliki pengaruh besar terhadap penyusunan kebijakan di Australia, Asia Timur, dan Pasifik.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |