Jakarta (ANTARA) - Hari Perempuan Internasional (International Women's Day) adalah kesempatan untuk merayakan pencapaian para pemimpin perempuan dari berbagai sektor, baik di pemerintahan, bisnis, akademisi, sains, maupun sektor lainnya," kata Duta Besar Kanada untuk Indonesia Jess Dutton.
Pernyataan tersebut disampaikan Dubes Dutton dalam kegiatan Speed-mentoring Roundtables yang digelar Kedutaan Besar Kanada di Jakarta pada Kamis dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional.
Menurut dia, Hari Perempuan Internasional juga merupakan kesempatan untuk merenungkan tantangan yang masih ada bagi perempuan di tempat kerja, tidak hanya di Indonesia namun juga di Kanada dan di seluruh dunia.
"Misalnya, di Kanada, meskipun kami telah banyak meraih keberhasilan, kami belum mencapai representasi yang setara di parlemen. Kami masih berjuang untuk mendapatkan gaji yang setara di banyak sektor," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Dutton, diperlukan kerja keras untuk mencapai kesetaraan gender yang dilakukan tidak hanya pada momen Hari Perempuan Internasional, namun juga setiap hari.
"Tidak hanya untuk memperjuangkan kesetaraan yang lebih besar, tetapi juga untuk melindungi pencapaian yang sudah dicapai sejauh ini," ucapnya.
Baca juga: Menag serukan peningkatan pemberdayaan perempuan untuk bangun bangsa
Dubes Dutton bercerita bahwa sembilan tahun yang lalu Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pernah ditanya mengapa ia menyusun kabinet pertama Kanada yang berimbang gender, Trudeau pun menjawab: "Karena sekarang tahun 2015".
Dutton mengartikan pernyataan itu bahwa di dunia modern, kesetaraan gender seharusnya menjadi hal yang lumrah, bukan pengecualian.
"Ini adalah prioritas bagi kepemimpinan Kanada dalam berbagai gagasan kami. Itulah sebabnya kami memiliki Kebijakan Bantuan Internasional Feminis (FIAP) dan Kebijakan Luar Negeri Feminis, yang menempatkan perempuan dan anak perempuan di segala pusat yang kami lakukan, termasuk di Indonesia," katanya.
Sementara itu, Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel, yang hadir sebagai mentor dalam acara tersebut, juga mengucapkan selamat Hari Perempuan Internasional.
"Saya mendorong seluruh perempuan untuk melakukan tugas mereka dan mengikuti rencana mereka dalam memperjuangkan hak yang sama, kesetaraan, dan representasi yang setara," katanya.
Selain Dubes Ina, turut hadir sejumlah mentor di antaranya Dubes Kanada untuk ASEAN Vicky Singmin, co-founder FPCI Dewi Fortuna Anwar dan Kepala Program UN Women Indonesia Dwi Faiz.
Baca juga: PBB soroti pentingnya strategi pencegahan kekerasan perempuan
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2025